JAKARTA, KOMPAS.com – Ungkapan duka cita disampaikan Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence atas aksi teror yang terjadi di Ibu Kota Perancis, Paris, Kamis (20/4/2017) waktu setempat.
Akibat aksi tersebut seorang polisi tewas dan dua orang lainnya luka-luka.
“Saya baru saja berbicara dengan Presiden (Donald Trump) pagi ini dan saya membawa pesan untuk semua yang hadir di sini dan seluruh warga Indonesia. Sebelum saya melangkah lebih jauh, sejenak kita singgung serangan teroris yang baru saja terjadi,” kata Pence saat pertemuan bisnis antara pengusaha AS-Indonesia di Jakarta, Jumat (21/4/2017).
(Baca: Terkait Aksi Teror di Paris, Polisi Memburu Terduga Pelaku Kedua)
“Hari ini, warga Paris berduka atas serangan yang terjadi,” lanjut dia.
Menurut dia, teror di Paris merupakan peringatan bagi siapa saja bahwa terorisme dapat terjadi di mana pun dan kapan pun. Baik Indonesia maupun AS pernah mengalami hal serupa.
“Sebagaimana disampaikan Presiden Trump kemarin, kita harus kuat dan kita harus waspada atas segala bahaya yang mengancam,” ujar dia.
Ia menegaskan, Amerika tidak akan pernah berhenti memerangi teroris yang ancamannya tidak dapat terjadi kapan pun.
Untuk itu, ia juga mengajak Indonesia untuk memerangi hal tersebut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Arrmanatha Nasir menegaskan bahwa hingga saat ini tidak ada laporan mengenai warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam serangan teroris di Paris.
(Baca: Penyerang Paris adalah "Teroris ISIS yang Pernah Dibui 20 Tahun"
Arrmanatha menuturkan, pascaserangan teror, Kementerian Luar Negeri telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh WNI yang berada di Perancis untuk menghindari tempat kejadian perkara dan pusat keramaian.
Menurut polisi dan Kementerian Dalam Negeri Perancis, satu polisi terbunuh dan dua lainnya terluka dalam penembakan di Paris pusat pada Kamis malam atau Jumat (21/4/2017) dini hari WIB.
Semula sempat dilaporkan dua orang polisi tewas. Namun, belakangan diklarifikasi kembali bahwa polisi kedua yang dikabarkan tewas itu masih hidup dengan kondisi kritis.