Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil Paspampres Terbalik di Tol Jagorawi, Ini Penjelasan Johan Budi

Kompas.com - 15/04/2017, 20:47 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mobil Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang sedang mengawal Presiden Jokowi terbalik di Tol Jagorawi arah Jakarta menuju Bogor.

Mobil tersebut mengalami kecelakaan setelah menabrak Toyota Fortuner yang tengah mogok di sisi kanan jalan.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi, Johan Budi Saptopribowo, mengungkapkan kejadian itu berlangsung pada Sabtu (15/4/2017) sore.

"Persisnya jam berapa aku enggak nanya. Tadi aku nanya ke Danpaspampres (Komandan Paspampres)," ujar Johan saat dihubungi, Sabtu (15/4/2017).

Johan menjelaskan, mobil tersebut sedianya merupakan jip cadangan dan posisinya berada di paling belakang.

Awalnya, jip itu hendak kembali ke iring-iringan kendaraan Presiden yang sudah lebih dulu melaju.

(Baca: Mobil Pengawal Presiden Kecelakaan di Jagorawi)

"Jadi dia tertinggal. Rangkaian sudah lewat. Kan dia mau ngejar ke depan kan, dan ada mobil umum tuh. Rangkaian presiden itu kan enggak pernah berhentiin-berhentiin mobil lain. Terus dia mau nyalip," papar Johan.

Ternyata saat hendak menyalip, di sisi kanan jalan ada Toyota Fortuner yang mogok.

Alhasil, jip tersebut menabrak Toyota Fortuner, kemudian oleng dan terbalik.

Beruntung, saat terjadi tabrakan, tak ada penumpang dan sopir di dalam Toyota Fortuner. Sedangkan jip Paspampres yang terbalik hanya berisikan sopir.

"Enggak ada yang mengalami luka-luka, enggak ada yang luka. Cuma penyok belakangnya Fortuner. Sudah dibawa ke bengkel dan dibiayai sama Paspampres," lanjut Johan.

Kompas TV Orang nomor satu di Indonesia harus mendapatkan pengamanan tingkat tinggi karena bersangkutan dengan simbol negara dan martabat bangsa. Seperti apa tugas dan fungsi serta sisi lain dari Paspampres? Nono Sampono, komandan Paspampres era Presiden Megawati akan bercerita tentang suka dan duka menjadi Paspampres.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com