Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Akan Pimpin Prosesi Pemakaman KH Hasyim Muzadi

Kompas.com - 16/03/2017, 09:29 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla akan memimpin prosesi pemakanan almarhum KH Hasyim Muzadi di Pondok Pesantren Al Hikam 2, Depok, Jawa Barat, Kamis (16/3/2017) siang.

Saat ini, jenazah KH Hasyim Muzadi masih berada di kediamannya di Malang, Jawa Timur.

"Pak JK akan memimpin upacara pemakaman KH Hasyim Muzadi siang ini di Depok," kata Juru Bicara Wapres, Husain Abdullah, melalui pesan singkat kepada awak media.

Menurut Husain, sebelum almarhum meninggal dunia, Wapres juga sempat menjenguk KH Hasyim Muzadi ke Malang pada pertengahan Januari 2017.

"Waktu itu sudah baikan, tapi keadaan kesehatannya turun naik sampai wafat pagi ini," kata dia.

KH Hasim Muzadi wafat di kediamannya di Pondok Pesantren Al Hikam di Malang, Jawa Timur, Kamis (16/3/2017) pagi, sekitar pukul 06.15 WIB.

Rencananya, jenazah akan dimakamkan di Pondok Pesantren Al Hikam 2 di Depok, Jawa Barat.

"Insya Allah habis zuhur nanti dibawa ke Depok," kata salah seorang santri Pondok Pesantren Al-Hikam, Ahmad Zainur Roziqin kepada Kompas.com.

Sebelum diterbangkan ke Depok, KH Hasyim Muzadi terlebih dahulu akan dishalatkan di Masjid Al Ghozali yang ada di komplek Pondok Pesantren Al Hikam, Kota Malang.

KH Hasyim Muzadi sempat menjalani perawatan di Rumah Sakit Lavalette, Kota Malang, sebelum meninggal dunia.

Sejumlah pejabat negara sudah menjenguknya selama menjalani perawatan. Presiden Joko Widodo juga menjenguknya di kediamannya pada Rabu (15/3/2017).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com