Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 01/03/2017, 11:16 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis


KOMPAS.com — Rombongan Raja Arab Saudi tiba di Indonesia, hari ini, Rabu (1/3/2017). Setidaknya selama sepekan terakhir, pemberitaan media massa mengenai jadwal kunjungan ini saling bersahutan dengan keriuhan di media sosial.

Baik pemberitaan maupun keriuhan netizen itu menyinggung banyak topik, memakai beragam "nada" pula—ada yang biasa-biasa saja, obyektif, analitik, atau sebaliknya cuma nyinyir.

Masalah serius, seperti politik dan ekonomi, ada di antaranya. Namun, beragam sisi lain turut mencuat, seperti soal sosok anggota keluarga kerajaan, rencana piknik rombongan, serta segala pernak-pernik urusan pelayanan dan pengamanan.

(Baca: Raja Arab Saudi Bawa 1.500 Orang ke Indonesia, Siapa Saja?)

Dari rangkuman Kompas.com sejauh ini, ada tiga agenda "gelondongan" Raja Arab Saudi ke Indonesia. Apa saja? 

1. Piknik

Betul, sejak awal rencana kunjungan ini muncul, rombongan Raja sudah mendapatkan jadwal untuk tetirah ke Pulau Dewata. Tepatnya, mereka akan ada di Bali pada 4-9 Maret 2017, setelah kunjungan kenegaraan dan beberapa agenda lain di Jakarta dan Bogor pada 1-4 Maret 2017.

Namun, jangan salah. Piknik ke Bali bukan agenda wisata tunggal rombongan Raja Arab Saudi dari keseluruhan rangkaian perjalanan kenegaraannya ke kawasan Asia kali ini. Sebelum ke Indonesia, rombongan Raja sudah singgah ke Maladewa—salah satu surga wisata bahari dunia.

(Baca juga: Maladewa Punya Restoran Bawah Laut Terbesar di Dunia)

Meski begitu, agenda kunjungan dan piknik tersebut sebaiknya dilihat pula dari sisi positif buat Indonesia. Kalau masih saja gagal menemukan rasa positif dari kunjungan ini, coba saja hitung perputaran uangnya.

Beberapa pretelan informasi bisa jadi bahan hitungan kasar rezeki "dadakan" ini. Dari biaya hotel, kendaraan, dan urusan makanan, misalnya.

Ratusan mobil mewah Mercedes-Benz siap sambut rombongan Raja Arab SaudiOtomania/Setyo Adi Ratusan mobil mewah Mercedes-Benz siap sambut rombongan Raja Arab Saudi

Di Jakarta, rombongan utama Raja akan menginap di hotel bintang lima di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan. Di Bali, pilihan tempat menginapnya juga tak beda kelas.

Katakanlah setiap kamar diisi dua orang anggota rombongan, dengan rata-rata rate kamar yang disewa Rp 2 juta per hari. Tinggal kalikan saja dengan sekurangnya 500 kamar dipakai selama 9 hari, sudah "ketemu" Rp 9 miliar.

(Baca: Berlibur di Bali, Raja Salman Sewa 4 Hotel Bertarif Ribuan Dollar AS)

Itu juga kalau "katakanlah" yang dipakai di atas sudah pas. Faktanya, harga sewa asli dari setiap hotel yang dipakai itu berkali lipat dari pemisalan di atas. Sebut saja rata-rata satu kamar bertarif Rp 5 juta, biaya sudah berlipat menjadi Rp 22,5 miliar.

Belum lagi kalau Raja dan para pangeran menggunakan kamar bertarif puluhan juta. Total angkanya bakal "lumayan banget" buat memastikan cash flow industri perhotelan.

Biar tidak sakit kepala, harga aslinya tak perlu benar-benar dihitung, kecuali memang butuh kutipan buat bikin berita atau laporan.

(Baca juga: Ini Dampak Kunjungan Raja Salman terhadap Bisnis Hotel di Bali)

Aliran uang dari sewa kendaraan yang akan menjadi "kaki" rombongan selama ada di Jakarta, Bogor, dan Bali, juga jangan disepelekan. Gaji pegawai perusahaan penyewaannya amanlah harusnya bulan ini.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com