Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Sebut Pelaku Teror Bom Bandung Kumpulkan Dana dengan Merampok

Kompas.com - 28/02/2017, 15:22 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, Yayat Cahdiyat, pelaku teror bom di Bandung, diketahui pernah tergabung dalam kelompok perampok.

Ia dan kelompoknya pernah beroperasi di daerah Cikampek.

"Ini peristiwa 2009 atau 2010, melakukan aktivitas perampokan dan mencuri untuk mengumpulkan sejumlah uang yang menurut mereka halal untuk melakukan aksi teror," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (28/2/2017).

Aktivitas tersebut, kata Boy, disebut Fai, yaitu merampas harta seseorang yang dianggap halal untuk kegiatan terorisme.

Yayat melakukan aksi tersebut bersama Ujang Kusnanang alias Ujang Pincang, Enjang Sumantri, dan Agus Marsal di SPBU Kali Asin, Cikampek.

"Kemudian mereka merupakan pengoleksi senjata dan anak peluru yang digunakan untuk kegiatan pelatihan," kata Boy.

Uang yang dikumpulkan dari perampokan itu digunakan untuk pelatihan militer kelompok teroris di Aceh pada 2010.

Dalam pelatihan itu, Yayat berperan menyiapkan logistik seperti senjata dan amunisi. Karena pelatihan itu, Yayat dan beberapa orang yang terlibat lainnya ditangkap dan dijatuhi hukuman. Yayat divonis tiga tahun penjara dan bebas pada 2014.

"Dalam bebasnya ini, yang bersangkutan kembali beraktivitas terutama bergabung dalam JAD (Jamaah Ansharut Daulah)," kata Boy.

(Baca juga: Pelaku Teror Bom Bandung Pernah Bebas Tahun 2014)

Dalam kelompok JAD, Yayat tak hanya mengembangkan keahliannya untuk merakit senjata, ia juga bisa merakit bom. Bom panci yang diledakkan di lapangan Pendawa, Kelurahan Arjuna, merupakan hasil rakitan Yayat.

Bom tersebut meledak pada Senin (27/2/2017) pagi. Setelah itu, Yayat melarikan diri ke kantor Kelurahan Arjuna. Di sana, terjadi baku tembak antara dia dengan Densus 88.

Petugas Brimob Polda Jawa Barat kemudian melumpuhkan Yayat dengan sejumlah tembakan, setelah negosiasi gagal. Yayat kemudian tewas dalam perjalanan ke rumah sakit.

Kompas TV Polres Sukabumi mengamankan barang bukti dari rumah terduga teroris Yayat. Barang bukti yang diamankan antara lain bahan pembuat bom hingga buku-buku panduan merakit bom.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com