Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPR Yakin Teror di Bandung Tak Ganggu Kedatangan Raja Salman

Kompas.com - 27/02/2017, 15:18 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Agus Hermanto meyakini serangan teroris di Bandung, Senin (27/2/2017), tak akan mengganggu rencana kedatangan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia.

"Ini kan sekarang Raja Salman menuju kemari. Mudah-mudahan tidak menimbulkan hal yang membahayakan. Kita berharap secepatnya ini bisa teratasi dan tak menimbulkan efek negatif," kata Agus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/2/2017).

Ia meyakini, Polisi dan TNI bakal memperketat keamanan dalam menyambut kedatangan Raja Salman meski muncul serangan teroris di Bandung.

Apalagi, lanjut Agus, kunjungan Raja Salman kali ini sangat bersejarah mengingat ini merupakan kali pertama Raja Arab Saudi datang ke Indonesia sejak 47 tahun terakhir.

Kedatangan Raja Salman kali ini pun, kata Agus, membawa sejumlah agenda penting seperti rencana investasi sebesar Rp 300 triliun lebih dan juga membahas penanganan terorisme.

"Tentu keamanan akan ditingkatkan, apalagi yang datang Raja Salman dan rombongannya yang berjumlah 1.500 orang. Tentunya akan ada pengamanan yang ketat," lanjut politisi Demokrat itu.

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi saat membahas pengamanan di Mabes Polri, meyakini Polri dengan bantuan TNI mampu mengamankan kunjungan Raja Salman.

Osama kemudian menyinggung soal penanganan serangan teroris di Kelurahan Arjuna, Bandung.

Ia mengapresiasi kerja cepat Polri. Ia mengakui kemampuan Densus 88 karena mampu melumpuhkan pelaku dalam waktu yang terbilang singkat.

Wakil Kapolri Komjen Pol Syafruddin mengatakan, pihaknya mengerahkan 10.000 personel gabungan dengan prajurit TNI untuk pengamanan kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz ke Indonesia.

Pengamanan akan terbagi di tiga tempat, yaitu Jakarta, Bogor, dan Bali.

"Polri sudah siapkan 10.000 anggota yang terlibat dalam pengamanan di tiga lokasi itu," ujar Syafruddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Prabowo Akui Cita-Citanya Adalah Jadi Presiden: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Tri Suci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Bicara soal Rekonsiliasi, JK Sebut Tetap Ada yang Jadi Oposisi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

[POPULER NASIONAL] Jalan Berliku Anies Menuju Pilkada Jakarta | Mahfud soal Pentingnya Pemikiran Megawati

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

GASPOL! Hari Ini: Eks Ajudan Prabowo Siap Tempur di Jawa Tengah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com