Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Kalapas Pekalongan Gagalkan Penyelundupan Kacang Berisi Narkoba

Kompas.com - 25/02/2017, 16:01 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Berbagai cara dilakukan sejumlah pihak untuk memasukkan narkoba ke dalam lembaga pemasyarakatan.

Kisah terbaru, penyelundupan narkoba dengan menggunakan kacang kulit digagalkan petugas Lapas Klas IIA Pekalongan pada 22 Februari lalu.

Kalapas Kelas IIA Pekalongan Maulidi Hilal menceritakan, kejadian itu terjadi sekitar pukul 08.30 WIB. Saat itu, seperti biasa petugas pengaman pintu utama menerima kunjungan dari pihak keluarga warga binaan.

"Seorang bapak yang lanjut usia, seperti biasa dilakukan pemeriksaan oleh petugas. Pas diperiksa, ada makanan yang mencurigakan," kata Hilal di kantor Ditjen PAS, Jakarta, Sabtu (25/2/2017).

Pria tersebut, lanjut Hilal, membawa kacang kulit, tetapi berbentuk mencurigakan. Saat dibuka, rupanya kacang kulit itu tidak berisi biji kacang pada umumnya, tetapi serbuk putih.

Akhirnya, pihak petugas memutuskan untuk membuka semua kacang kulit tersebut.

"Kami memang memerintahkan setiap barang yang diperiksa itu harus dibuka dan digelar semua. Karena banyak yang terlihat rapi, tapi di dalamnya banyak muatan (mencurigakan)," ucap dia.

Dari hasil penggeledahan, ditemukan 13 butir ekstasi dan 11 paket sabu yang dikamuflase melalui kacang kulit. Tak ayal, pria tersebut lantas diinterograsi petugas lapas.

Dari hasil interograsi, kata Hilal, pria tersebut mendapatkan barang itu dari rekan anak kandungnya yang berada di Stasiun Pekalongan.

Petugas lapas lantas berkoordinasi dengan Polresta Pekalongan dan petugas stasiun.

"Petugas kami meluncur ke sana, lalu ke Polresta kerja sama juga. Ternyata sampai di sana, masih ada teman ini. Yang bersangkutan ternyata sudah beli tiket ke Semarang," ujar dia.

(Baca juga: Sekretaris Ditjen Pas Akui Peredaran Narkoba di Lapas Masih Terjadi)

Petugas kemudian membawa pria tersebut ke dalam kantor petugas keamanan Stasiun Pekalongan untuk diinterograsi. Setelah dilakukan pengecekan dengan mencocokkan keterangan yang diperoleh dari pria paruh baya itu, ciri-ciri pria yang disebutkan cocok.

Dari keterangan yang disampaikan, peristiwa yang terjadi tiga hari lalu bukanlah pertama kali terjadi.

"Saat ditanya, ini sudah ketiga kalinya," kata dia.

Kompas TV Ribuan butir obat terlarang disita dari rumah indekos di Cirebon, Jawa Barat. Sayangnya, barang ilegal ini tidak diketahui pemiliknya yang diduga akibat kabar razia sudah bocor lebih dulu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com