Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Semua Rombongan Raja Salman Dijamu di Istana Bogor, Kenapa?

Kompas.com - 23/02/2017, 19:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud ke Indonesia membawa serta rombongan dalam jumlah besar.

Total ada 1.500 orang yang akan dibawa Raja Salman dalam rombongannya.

Meski demikian, tidak seluruh anggota rombongan akan dijamu di Istana Bogor, Jawa Barat.

"Tidak seluruhnya ke Istana Bogor. Lagipula, tidak mungkin juga 1.500 itu masuk Istana semuanya," ujar Kepala Sekretariat Presiden Darmansjah Djumala kepada Kompas.com, Kamis (23/2/2017).

Selain Raja Salman, acara kenegaraan berupa pertemuan bilateral di Istana Bogor hanya mengikutsertakan 35 orang delegasi resmi dan 50 orang perangkat delegasi.

Delegasi resmi itu terdiri dari 10 orang menteri dan 25 orang pangeran.

(Baca: Libur ke Bali, Raja Salman Tetap Dapat Fasilitas Pengamanan Protokol)

Sementara, perangkat delegasi, yakni mulai dari aparat keamanan, penerjemah hingga sekretaris atau ajudan.

"Untuk angka rombongan 1.500, angka 35 delegasi dan 50 perangkat itu saja sudah sangat pas," ujar Djumala.

Lantas, ke mana sisa rombongan Raja yang tidak ikut serta dalam pertemuan bilateral?

"Rombongan sisanya diurus oleh masing-masing kementerian kita yang akan menjalin kerja sama dengan mereka," ujar Djumala.

Djumala yakin persiapan untuk menyambut kunjungan kenegaraan Raja Salman hampir rampung.

Ia berharap acara penyambutan hingga pertemuan bilateral berjalan sukses.

Setelah 47 tahun, Raja Arab Saudi akhirnya melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia.

Kunjungan kenegaraan berlangsung mulai dari tanggal 1 hingga 4 Maret 2017. Setelah itu, Raja Salman dan rombongan akan berlibur ke Bali dari tanggal 4 hingga 9 Maret 2017.

Topik yang akan dibahas dalam pertemuan kenegaraan itu sendiri, antara lain penambahan kuota jemaah haji, peningkatan wisatawan Timur Tengah ke Indonesia hingga perlindungan warga negara Indonesia yang bermukim di Arab.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com