Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Kepolisian Berpihak di Pilkada DKI, Politisi Demokrat Cecar Kapolri

Kompas.com - 22/02/2017, 20:04 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR Benny K Harman mencecar Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian soal sikap Kepolisian yang dinilainya membantu penguasa untuk meraih tujuan tertentu, dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Ia menyayangkan sikap Kepolisian yang cenderung berpihak.

Benny mengingatkan komitmen Tito saat uji kepatutan dan kelayakan calon Kapolri, untuk loyal pada konstitusi.

"Saya loyal kepada konstitusi untuk hal-hal yang saya harus loyal dan saya loyal kepada Presiden untuk hal-hal yang tentunya tidak melanggar konstitusi. Siap untuk menerima risiko diberhentikan mana kala menolak perintah Presiden yang jelas-jelas tidak sesuai kontstitusi," ujar Benny, mengulangi pernyataan Tito.

Hal itu disampaikan Benny saat rapat kerja Polri dengan Komisi III, Rabu (22/2/2017) sore.

"Kami masih mencatat ada anggota yang ikut bermain untuk memenangkan paslon tertentu. Main mata baik secara langsung baik dengan cara yang halus sampai dengan cara yang tidak langsung baik yang sangat kasar," kata Ketua DPP Demokrat itu.

"Apa ada cara yang halus. Namun melalui invicible hand tetap bermain untuk memihak paslon tertentu," lanjut dia.

Benny mencontohkan, terkait Antasari Azhar, Polri dianggapnya memfasilitasi mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi itu untuk merusak kewibawaan dan citra SBY.

Antasari mengklaim sebagai korban kriminalisasi SBY.

"Coba bayangkan, Setelah saudara Antasari Azhar diterima dengan karpet merah di Istana Yang Mulia Presiden Joko Widodo, Beliau mendatangi Mabes Polri pura-pura klaim diri sebagai korban kriminalisasi," kata Benny.

"Tapi dia ingin mengatakan Mabes sebagai tempat untuk mendiskreditkan Presiden Ke-6 RI yang tujuan akhirnya adalah menghancurkan citra salah satu paslon dalam Pilkada DKI," lanjut dia.

Benny juga meminta agar Kapolri dan jajarannya menunjukkan netralitas dan segera membongkar kasus tersebut.

"Bongkar tuntas kasus ini setuntas-tuntasnya. Jangan pernah bermain api. Jangan munafik, jangan munafik," ujar dia.

Lainnya, Benny menyebutkan, terkait kelompok yang mengatasnamakan pemuda dan mahasiswa melakukan aksi di sekitar kediaman SBY.

Menurut dia, hal itu menjadi tanda bahwa ada kekuasaan yang "bermain".

"Kami punya mata, hati, telinga, kesimpulannya, ini difasilitasi, mohon maaf," kata Benny.

Ia menegaskan, seharusnya Kepolisian tunduk pada hukum, bukan kepada penguasa atau tekanan.

"Perlu diingat, Saudara Kapolri adalah penanggung jawab tunggal keamanan, ketertiban dan penegak hukum. Apa artinya? Tegakkan konstitusi, tegakkan hukum, tegakkan aturan, tidak boleh tunduk pada tekanan massa sekalipun. Itu sumpah Kepolisian, coba buka lagi itu," kata Benny.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com