Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Cukup Sampai di Sini Perselisihan Kita..."

Kompas.com - 10/02/2017, 06:25 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pesta demokrasi selalu membuat suhu politik meningkat. Tak terkecuali menjelang Pilkada Serentak 2017 yang akan dilaksanakan 15 Februari 2017.

Tahun ini, sebanyak 101 wilayah yang terdiri dari 7 provinsi, 18 kota, dan 76 kabupaten mencari pemimpin terbaik untuk memajukan daerah masing-masing.

Sejumlah konflik terjadi antar-elite politik hingga akar rumput.

Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Polri Kombes Pol Martinus Sitompul menganggap, kondisi ini merupakan hal lumrah.

Namun, tak boleh ada pemaksaan untuk memilih pemimpin yang dianggap layak.

Martinus meminta agar masyarakat pun menyudahi gesekan yang sempat terjadi agar pada hari H tidak terjadi gangguan keamanan yang mengganggu kelancaran pesta demokrasi.

"Pilkada ini adalah adalah bagian dari pesta rakyat. Pesta demokrasi kita yang hanya lima tahun sekali, yang artinya tidak terus-terusan kita melakukan satu perselisihan di antara satu dengan yang lain," ujar Martinus, di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (9/2/2017).

"Kita cukupkan sampai di sini perselisihan kita," lanjut dia.

Martinus meminta masyarakat menjalin kembali merajut silaturahim yang sempat merenggang karena perbedaan terkait Pilkada.

Ke depan, ia berharap masyarakat menerima apapun hasil pemilihan itu dan mendukung kepala daerah terpilih untuk membangun NKRI.

Martinus juga mengimbau agar masyarakat tidak menelan mentah-mentah informasi yang beredar, apalagi berita hoax. 


Selama ini, berita hoax menjadi salah satu pemicu memanasnya konflik di tengah masyarakat.

Jika ragu dengan informasi tersebut, masyarakat sebaiknya tidak ikut menyebarkannya dan lebih selektif mencerna.

"Kalau itu (informasi hoax), terus-terusan kita dapatkan maka itu akan menjadi sebuah persepsi, sebuah kebenaran. Ini yang harus kita hindarkan," kata Martinus.

Tiga daerah dianggap rawan

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

BNPB: 4 Orang Luka-luka Akibat Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut

Nasional
Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Prahara di KPK: Usai Laporkan Albertina Ho, Nurul Ghufron Dilaporkan Novel Baswedan Cs Ke Dewas

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

BNPB: Gempa M 6,2 di Kabupaten Garut Rusak 27 Unit Rumah, 4 di Antaranya Rusak Berat

Nasional
Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 1 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com