Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya soal Curhatan SBY di Twitter, Megawati Tersenyum

Kompas.com - 09/02/2017, 19:15 WIB
Dani Prabowo

Penulis

BANGKA, KOMPAS.com — Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri tersenyum saat dimintai tanggapan ihwal sejumlah curhatan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di akun Twitter.

Tak ada tanggapan apa pun kecuali senyuman yang diberikan Megawati.

Awalnya, Megawati yang baru saja mengikuti kampanye calon nomor urut dua di Pilgub Bangka Belitung, Rustam Effendy-Irwansyah, menjawab pertanyaan awak media ihwal harapannya pada pilkada serentak tahap kedua mendatang.

"Saya mintanya pilkada dijalankan dengan baik," ucap Megawati di Hotel Novotel, Pangkal Pinang, Bangka, Kamis (9/2/2017).

(Baca: SBY Bertanya, Jokowi Menjawab...)

 

Awak media lantas kembali mengajukan pertanyaan ihwal kicauan SBY di Twitter.

Pasalnya, Megawati sebelumnya sempat berpesan kepada ratusan remaja yang menjadi peserta napak tilas jejak Sang Proklamator untuk tidak sibuk bermain Twitter, dan menghayati kegiatan tersebut.

Bukannya menjawab, Megawati hanya melemparkan senyum kepada awak media. Ia pada awalnya terlihat mendengarkan pertanyaan pewarta.

(Baca: Kata Agus soal Demo di Depan Rumah SBY)

Namun, akhirnya, Presiden kelima RI itu tersenyum sembari tertunduk dan berjalan meninggalkan kerumunan awak media.

Sebelumnya, SBY kembali menjadi bahan pembicaraan, terutama karena kicauannya belakangan ini di media sosial Twitter.

Pada Senin (6/2/2017), SBY meminta keadilan lewat Twitter. Hal itu terkait unjuk rasa di depan rumahnya.

 

"Saudara-saudaraku yg mencintai hukum & keadilan, saat ini rumah saya di Kuningan "digrudug" ratusan orang. Mereka berteriak-teriak. *SBY*," ucap SBY melalui akun @SBYudhoyono.

(Baca: Yenny Wahid Sayangkan Pernyataan SBY Terkait Aksi Unjuk Rasa)

SBY menegaskan bahwa dalam undang-undang, unjuk rasa tak boleh dilakukan di rumah pribadi. Polisi juga tidak pernah memberi tahu dirinya mengenai unjuk rasa ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com