Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yenny Wahid: Orang Biasa Saja Mudah Bertemu Jokowi, apalagi Mantan Presiden

Kompas.com - 07/02/2017, 10:19 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif The Wahid Institute, Yenny Wahid, mengatakan, Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memiliki banyak kesempatan bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Menurut Yenny, Presiden Jokowi merupakan orang yang terbuka.

"Sepengetahuan saya, Pak Jokowi sangat terbuka, accessible. Orang biasa saja sangat mudah ketemu Pak Jokowi kalau waktunya memungkinkan, apalagi mantan presiden," kata Yenny, saat dihubungi, Senin (7/2/2017).

Ia mengatakan, ada sejumlah kesempatan yang bisa dijadikan ajang pertemuan SBY dengan Jokowi.

Salah satunya adalah saat peringatan HUT RI yang digelar di Istana Negara.

Saat itu, lanjut Yenny, seluruh keluarga mantan Presiden RI diundang menghadiri perayaan kemerdekaan Indonesia.

(Baca: Yenny Wahid Sayangkan Pernyataan SBY Terkait Aksi Unjuk Rasa)

Sebagai anak Presiden ke-4, Abdurrahman Wahid, Yenni pernah memenuhi undangan itu.

Selain itu, seusai upacara penurunan bendera, ada jamuan kenegaraan pada malam hari.

"Itu kalau Pak SBY hadir. Sayangnya, dua tahun belakangan ini Pak SBY selalu absen. Kalau saja Beliau hadir, beliau bisa duduk semeja sama Pak Jokowi, bisa ngobrol panjang itu. Kalau ada unek-unek bisa disampaikan," kata  Yenny.

Ia menilai, jika keinginan bertemu tersebut disampaikan kepada publik, hal itu dapat menimbulkan berbagai macam tafsir, apalagi menjelang momentum politik seperti pilkada.

"Karena ini momen pilkada. Situasinya bisa lebih panas dan seolah kok dikaitkan dengan Presiden Jokowi. Padahal, Presiden Jokowi sikapnya netral dalam Pilkada DKI. Kalau Presiden Jokowi ingin terima setelah pilkada, saya bisa mengerti. Karena ini tidak ada urusannya sama Pilkada," ujar Yenny.

Yenny berharap, SBY lebih bijak menuangkan segala sesuai melalui akun media sosialnya karena berpotensi diinterpretasikan beragam.

Pekan lalu, dalam keterangan persnya, SBY menyatakan keinginannya bertemu Presiden Jokowi. SBY mengaku ingin mengklarifikasi sejumlah hal yang dianggap Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu telah mendiskreditkan dirinya. 

"Oleh karena itu, bagus kalau saya bisa bertemu, sekali lagi blakblakan apa yang terjadi, apa yang beliau dengar supaya ada dialog, mana yang benar, mana yang tidak benar," kata SBY.

Menurut dia, ada sejumlah pihak yang melarang Jokowi bertemu dengan dirinya. Namun, SBY tak menyebutkan siapa pihak tersebut. 

Kompas TV Memaknai Kicauan SBY di Media Sosial
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com