JAKARTA, KOMPAS.com — Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir mendatangi Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Jakarta, Kamis (26/1/2017).
Kedatangan Sofyan tersebut untuk berkoordinasi terkait dugaan suap lintas negara yang melibatkan perusahaan BUMN.
"Tadi kami koordinasi untuk dukung pekerjaan PLN, untuk membangun sistem kontrol yang lebih baik," ujar Sofyan saat keluar dari Gedung KPK.
Menurut Sofyan, salah satu yang dibahas dengan KPK adalah terkait dugaan suap yang melibatkan perusahaan asal Inggris, Rolls-Royce, dan PLN. Hal tersebut terungkap dalam laporan investigasi lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO).
Selain diduga menyuap Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, Rolls-Royce diduga menyuap salah satu pejabat BUMN di Indonesia. Perusahaan BUMN yang dimaksud diduga adalah PLN.
Menurut Sofyan, internal PLN sendiri masih mengkaji indikasi suap dalam proyek pengadaan dan pemeliharaan mesin pada periode 2007-2013. Menurut dia, mesin tersebut dibeli untuk digunakan di wilayah Kalimantan.
"KPK sangat mendukung rencana PLN dalam pengamanan dan bagaimana korupsi dan gratifikasi itu bisa diamankan dalam proyek-proyek di PLN," kata Sofyan.