Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Kebijakan Trump Serupa Kebijakan Jokowi-JK

Kompas.com - 25/01/2017, 14:52 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia dalam sejumlah kesempatan di organisasi internasional kerap menyuarakan kebijakan fair trade.

Rupanya, kebijakan tersebut sama dengan sikap negara adidaya Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Persamaan tersebut mengemuka dalam pertemuan antara Duta Besar AS untuk Indonesia, Joseph R Donovan dan Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Rabu (25/1/2017).

Pertemuan selama 45 menit itu berlangsung tertutup.

"Ada yang menarik tadi, Amerika berbicara soal fair trade," kata Deputi bidang Kebijakan Pemerintah Seswapres, Dewi Fortuna Anwar seusai pertemuan.

Ia mengatakan, selama ini hanya negara berkembang seperti Indonesia yang kerap menyuarakan fair trade.

Sementara Amerika yang diketahui menganut paham liberal, lebih cenderung berbicara mengenai free trade atau perdagangan bebas di dalam kancah internasional.

"Tapi ternyata dengan free trade ini, Amerika yang awalnya unggul mulai kalah bersaing dengan negara lain terutama RRT (Republik Rakyat Tiongkok) karena mereka bisa lebih efisien. Dan Amerika yang tadinya kampiun free trade, kasarannya bahasanya saat ini seperti Indonesia," ujarnya.

Kompas.com / Dani Prabowo Deputi bidang Kebijakan Pemerintah Seswapres Dewi Fortuna Anwar
Dalam kebijakan fair trade yang diterapkan Indonesia, kata dia, Wapres menekankan pada pentingnya sektor infrastruktur.

Di samping juga mandiri dalam bidang pangan dengan cara meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.

Hal lain yang tidak kalah penting yaitu menyangkut peningkatan industri manufaktur.

"Lalu Dubes (Donovan) menyatakan, 'kok sama? Mirip dengan kampanye Trump'. Ya memang kita semua kan mengutamakan itu," pungkasnya.

Sementara, kebijakan fair trade ala Amerika, jelas Dewi, lebih menekankan pada kebijakan yang tidak merugikan pekerja. Selama ini, Amerika dikenal selalu membuka pasarnya untuk pasar luar negeri.

Sehingga, barang dari negara lain dapat bebas masuk ke Amerika. Namun, Trump sepertinya ingin mengkoreksi kebijakan itu dengan memproteksi lapangan kerja mereka.

Dalam menerapkan kebijakan tersebut, menurut Dewi, Trump cenderung hanya ingin berbicara dalam tataran kerja sama bilateral, bukan di tataran global.

"Jadi dalam hal ini posisi Amerika Serikat mirip dengan posisi Indonesia karena kampanye Jokowi dan JK juga itu yaa. Maka dikatakan Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan Amerika Serikat," tandasnya.

Kompas TV Selebritas Perempuan Tolak Kepemimpinan Trump
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com