Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menggali Kubur untuk Mereka yang Tak Bernama

Kompas.com - 21/01/2017, 06:06 WIB
Sheila Respati

Penulis

KOMPAS.com - Sudah hampir 19 tahun Imang Maulana (39) mengabdikan dirinya sebagai penggali kubur dan perawat makam di TPU Pondok Ranggon, Kranggan, Jakarta Timur. Ia mulai bertugas di TPU tersebut sejak tahun 1999.

Tugasnya adalah menyiapkan liang lahat, membantu memakamkan jenazah jika diperlukan, dan merawat makam-makam. Tidak terkecuali makam untuk jenazah-jenazah tanpa nama dan tidak punya keluarga yang sering dikenal dengan sebutan Mr dan Mrs X, atau tunawan.

“Menggali makam dan menguburkan mereka yang tunawan termasuk salah satu pengalaman yang berbekas buat saya. Jadi renungan, siapa pun kita suatu saat akan menghadapi kematian. Sekarang kita menggali kubur untuk orang lain, nanti kita pada akhirnya juga akan dikubur,” ujar pria asal Karawang, Jawa Barat tersebut.

Hari itu, Rabu (18/1/2017), Imang baru saja menyelesaikan tugas menggali makam untuk satu jenazah tunawan.

 

(Baca: Peristirahatan Terakhir "Mister X" di TPU Pondok Ranggon....)

“Biasanya informasinya dari kantor dulu, ada yang daftar. Maksudnya mau dikubur begitu. Informasi ke koordinator lapangan, lalu kita diberi tahu siap-siap untuk bertugas,” ujarnya menceritakan alur kerja yang biasa ia jalani.

Penggali kubur sebenarnya bukanlah pekerjaan yang diinginkannya saat ia berhijrah ke Jakarta. Ia menyebut pekerjaan ini sebagai pilihan terakhir.

Imang, di kampung halamannya, adalah seorang guru Madrasah Ibtidaiyah. Keputusannya untuk hijrah ke Jakarta didasari oleh keinginan mencari penghidupan yang lebih baik.

Pada mulanya ada rasa takut, syok, dan sedih dengan nasib sendiri yang menjalani pekerjaan sebagai penggali kubur. Namun, pada akhirnya ia mulai bisa menjalani pekerjaan ini dengan penuh syukur. 

 

(Baca: "Mister X" di TPU Pondok Ranggon, Sebatang Kara di Akhir Hayat)

“Lama-kelamaan enjoy. Saya jalani pekerjaan ini sebagai tausiah pribadi,” katanya.

Saat ini status Imang adalah Petugas Harian Lepas (PHL). Ia menerima gaji bulanan. Setiap bulan Imang menerima Rp 3,1 juta sesuai Upah Minimum Regional (UMR) melalui rekening Bank DKI miliknya.

Selama 19 tahun, suka duka sudah ia alami selama menjadi penggali kubur di TPU Pondok Ranggon.

Seperti pada saat ia harus membantu penggalian kembali jenazah warga negara Korea Selatan yang menjadi korban pembunuhan untuk diidentifikasi. Jenazah datang dan sudah terlanjur dimakamkan di TPU Pondok Ranggon dengan status tunawan. Namun, ternyata ada keluarga yang mencarinya.

(Baca: Mengenal Palang Hitam, Pasukan Pemburu Mayat sejak Zaman Belanda)

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com