Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat PDI-P dan Demokrat Saling Sindir soal Kasus Korupsi

Kompas.com - 19/01/2017, 09:37 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat Kerja Komisi III DPR dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tak hanya berisikan pembahasan serius. Ada kalanya para anggota dewan bergurau dengan saling menyindir.

Saling menyindir itu terjadi antara PDI-P dengan Partai Demokrat, dua partai yang kini bertukar posisi.

Saat masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, yang kini menjabat Ketua Umum Partai Demokrat, PDI-P menjadi oposisi. Kini posisi itu berbalik 180 derajat saat kader PDI-P Joko Widodo menjadi presiden.

Saling sindir itu dimulai saat politisi PDI-P Junimart Girsang menanyakan ihwal kasus korupsi yang menjerat Choel Mallarangeng, adik dari mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng, yang juga mantan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat.

"Terkait kasus lama yang tersangkanya belum diproses ke pengadilan, Choel Mallarangeng misalnya, itu bagaimana kelanjutannya," tanya Junimart kepada KPK, Rabu (18/1/2017).

Pertanyaan itu langsung ditanggapi oleh Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo yang memimpin rapat.

"Rupanya PDI-P dendam sekali sama Demokrat," canda Bambang yang disambut tawa anggota Komisi III lainnya.

Sindiran itu seolah dibalas oleh Wakil Ketua Komisi III DPR Benny Kabur Harman yang juga Wakil Ketua Fraksi Demokrat. Benny menanyakan ihwal besarnya intensitas operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK di tahun 2016.

"Ini banyaknya OTT ini apakah ini 'the new way of KPK' atau dilakukan sejak KPK dipanggil Presiden," ujar Benny.

Benny lantas menghadapkan posisi duduknya ke Ketua DPP PDI-P di sampingnya, Trimedya Panjaitan yang juga Wakil Ketua Komisi III.

"Kalau dulu kami partai (pendukung) presiden bisa langsung tanya ke Pak SBY. Sekarang mau tanya ke Pak Jokowi ini bagaimana Pak Trimedya, susah ini kan mau tanya Pak Jokowi," kata Benny yang juga disambut tawa seisi ruangan.

Kompas TV Tahun 2016, KPK Lakukan 17 Kali Operasi Tangkap Tangan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com