Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hidayat Nur Wahid Sebut Debat Momentum Tingkatkan Elektabilitas

Kompas.com - 13/01/2017, 13:59 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid menilai, debat Pilkada DKI nanti malam menjadi momen krusial untuk meningkatkan elektabilitas bagi pasangan calon.

Hidayat mengatakan, debat merupakan momentum bagi publik untuk melihat kualitas pasangan calon. Bahkan, debat bisa mengubah pilihan masyarakat yang sebelumnya sudah memiliki pasangan calon idaman. 

"Pertama mungkin masyarakat sudah punya pilihan calon. Tapi karena ini Jakarta, pemilih lebih rasional, lebih kritis juga. Kalau ternyata mereka melihat sesuatu yang lebih baik dari calon lain, bukan tak mungkin mereka berubah pikiran," kata Hidayat saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (13/1/2017).

(Baca: Polwan Dikerahkan sebagai "Penyekat" Antar-pendukung Cagub-Cawagub Saat Debat)

Ia menambahkan jika dalam debat ada pasanga calon yang tak menguasai permasalahan, masyarakat pemilih akan berpikir ulang untuk mencoblos pasangan calon tersebut.

Begitu pula, kata Hidayat, jika nantinya masyarakat melihat selama ini ada calon gubernur yang programnya tak mampu menjawab persoalan di DKI, mereka juga akan berpikir ulang untuk mencoblosnya.

"Makanya, ini memang momen bagi semua calon. Jakarta barometer Pilkada bagi daerah lain dengan pemilih yang kritis. Dan mereka tentu menginginkan calon yang berkualitas," lanjut Hidayat.

(Baca: Ini Profil Panelis dan Moderator dalam Debat Pertama Cagub-Cawagub DKI)

Ketiga pasangan calon akan mengikuti debat pertama di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, mulai pukul 20.00 WIB. 

Debat pertama ini akan bertema masalah pendidikan dan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat, lingkungan dan transportasi, serta masalah sosial ekonomi.

Kompas TV Persiapan Cagub-Cawagub Jelang Debat Perdana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com