Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Identifikasi 3 dari 20 Korban KM Zahro Express

Kompas.com - 02/01/2017, 18:53 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rumah Sakit Polri pada Senin (2/1/2017) sore telah berhasil mengidentifikasi tiga dari 20 penumpang kapal Zahro Express yang tewas dengan kondisi hangus terbakar.

"Total korban meninggal sampai sekarang kan 23 orang. Tiga yang meninggal tenggelam sudah dibawa pulang. Ini dari 20, tiga sudah diidentifikasi, semuanya perempuan," kata Iriawan.

Ketiga jenazah yang berhasil teridentifikasi adalah Dewi (35), Nia Kurniati (33), dan Tjong Tho Kie.

Hasil proses identifikasi tiga perempuan ini dikuatkan oleh data primer berupa gigi, sidik jari, DNA; serta tanda sekunder berupa bekas operasi, cacat tubuh, dan asesoris yang dikenakan di tubuh.

Petugas dapat mengidentifikasi Dewi berdasarkan gelang di kaki, tinggi badan, dan jenis kelaminnya.

Untuk Nia, polisi menemukan tanda primer berupa tinggi badan dan kehamilan umur tiga bulan.

"Untuk Tjong Tho Kie, primernya gigi palsu di rahang atas kanan bawah. Sekundernya perempuan dan memakai cincin gelang," tutur Iriawan.

Dengan begitu, tinggal 17 jenazah korban terbakar kapal Zahro Express yang masih dalam proses identifikasi.

Iriawan menargetkan, identifikasi seluruh jenazah yang terbakar rampung dalam waktu sepekan ini.

Setelah mengumumkan hasil identifikasi, Iriawan langsung menemui keluarga yang telah berkumpul di RS Polri.

Ketiganya sudah berada di dalam peti jenazah kayu yang disiapkan RS Polri. Setelah prosesi serah terima, jenazah Dewi dibawa ke Rumah Duka Jelambar, Jakarta Barat. Rencananya, jenazah Dewi akan langsung dikremasi.

Berbeda dengan Dewi, jenazah Nia akan dibawa untuk dikubur keluarganya di Lembang, Jawa Barat. Jenazah diantar dengan mobil yang disediakan RS Polri. Sedangkan jenazah Tjong masih disemayamkan di RS Polri.

Kompas TV Pencarian 17 Korban Dilanjutkan Besok Pagi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com