Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan DPD Golkar soal Atribut Partai di Acara "Kita Indonesia"

Kompas.com - 05/12/2016, 14:52 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Fayakhun Andriadi, menjelaskan soal atribut partainya di acara "Kita Indonesia" yang digelar di kawasan Bundaran Hotel Indonesia, Minggu (4/12/2016).

Fayakhun mengatakan, Partai Golkar diundang oleh panitia untuk berpartisipasi dalam acara tersebut. Dalam undangan pun tidak ada instruksi untuk membawa atribut partai.

Kemudian, para kader berinisiatif membawa atribut Partai Golkar. Pihaknya, kata Fayakhun, tidak bisa mencegah keinginan para kader dan simpatisan itu.

Fayakhun menilai hal itu tidak melanggar aturan. Namun, jika ada pelanggaran aturan yang dilakukan, maka lebih tepat jika dipertanyakan kepada panitia penyelenggara acara.

"Kami dari Partai Golkar diminta berpartisipasi tapi enggak ada instruksi pakai atribut, cuma teman-teman saja pada bawa. Saya juga bingung, mau cegah juga bagaimana?" ujar Fayakhun dalam konfrensi pers di kantor DPD DKI Partai Golkar, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (5/12/2016).

"Kami prinsipnya datang, fun, pakai baju kuning, pakai baju partai boleh," kata dia.

Menurut Fayakhun, di sisi lain, penggunaan atribut partai oleh para kader dan simpatisan yang hadir saat itu memudahkan pihaknya mengidentifikasi ada atau tidaknya penyusup yang berniat mengacaukan acara dalam kegiatan tersebut.

Sehingga, jika ada kader atau simpatisan Partai Golkar yang berbuat onar di acara tersebut akan segera diproses dan ditindaklanjuti oleh partai.

"Daripada ada massa disusupkan berbuat onar enggak ada identitasnya, kalau yang buat onar pakai baju Golkar kan kami gampang menertibkannya. Jadi, sesungguhnya ada yang pake baju Golkar, ada logonya, justru kami niatnya baik," kata dia.

Pantauan Kompas.com saat aksi tersebut dilaksanakan, bendera Partai Golongan Karya (Golkar) dan Partai Nasional Demokrat (Nasdem) mendominasi meramaikan acara.  Banyak pula peserta aksi yang mengenakan kaos berlambang dua partai itu.

(Baca: Atribut Golkar dan Nasdem Dominasi Aksi "Kita Indonesia

Namun, pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta Sumarsono menilai aksi "Kita Indonesia" melanggar Peraturan Gubernur karena tidak boleh ada acara politik dalam ajang car free day.

Adapun sanksi dari pelanggaran Pergub tersebut adalah pemberian teguran kepada panitia penyelenggara kegiatan.

(Baca: Langgar Pergub "Car Free Day", Panitia "Kita Indonesia" Akan Diberi Sanksi)

"Kalau Pergub itu sanksinya memang teguran dalam rangka membina masyarakat. Perda sanksinya lain. Karena ini Pergub, maka sanksinya adalah pembinaan masyarakat," ucap Sumarsono.

Kompas TV Parade Kebudayaan "Kita Indonesia" di Bundaran HI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

PKS Siapkan 3 Kadernya Maju Pilkada DKI, Bagaimana dengan Anies?

Nasional
Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Anies Mengaku Ingin Rehat Setelah Rangkaian Pilpres Selesai

Nasional
Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Koalisi Gemuk Prabowo-Gibran ibarat Pisau Bermata Dua

Nasional
Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Tawaran Posisi Penting untuk Jokowi Setelah Tak Lagi Dianggap Kader oleh PDI-P

Nasional
Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Diminta Mundur oleh TKN, Berikut 6 Menteri PDI-P dalam Periode Kedua Jokowi

Nasional
Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasdem Tunggu Jawaban Anies Soal Tawaran Jadi Cagub DKI

Nasional
Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Minimalisasi Risiko Bencana Alam, DMC Dompet Dhuafa dan BNPB Tanam 1.220 Bibit Pohon di Bandung Barat

Nasional
Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com