DEPOK, KOMPAS.com - Kepala Bidang Investigasi Densus 88 Faisal Tayeb mengatakan, radikalisme dapat disebarkan melalui beberapa cara.
Hasil investigasi Densus 88 selama ini, ada tiga cara yang dapat digunakan kelompok teror dalam menyebarkan paham kekerasan itu.
Pertama, penyebaran radikalisme melalui pertemuan langsung.
Faisal mencontohkan, penyebaran paham radikalisme melalui pengajian tertutup dengan jumlah peserta yang terbatas.
"Pengajian tertutup ini akan memaksimalkan pemberian doktrin dan mencegah terjadinya bantahan dari orang yang memiliki ilmu agama lebih luas," kata Faisal, dalam paparannya di sebuah simposium di Universitas Indonesia, Depok, Rabu (30/11/2016).
Faisal menuturkan, perkembangan teknologi informasi juga dimanfaatkan oleh kelompok radikal.
Mereka memanfaatkan internet untuk mengunggah video dan foto aktivitasnya serta mengajak masyarakat untuk mengikuti.
Faisal mengatakan, pihaknya menemukan foto anak-anak dalam kampanye aktivitas di Poso. Foto itu diperoleh melalui dunia maya.
"Mereka menginfeksi anak-anak. Ini kerentanan yang kita hadapi. Anak-anak sudah terinfeksi sejak dini, padahal mereka masa depan bangsa," ujar dia.
Terakhir, Faisal menyebutkan, ajaran radikalisme disebarkan melalui berita-berita propaganda yang disebar di saluran aplikasi telegram.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.