JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla tak mau mencampuri urusan pergantian Ketua DPR dari Ade Komaruddin kepada Setya Novanto.
Soal itu sepenuhnya menjadi urusan DPR.
“Urusan DPR lah itu,” singkat Kalla di Jakarta, Rabu (30/11/2016).
Selain itu, Wapres juga enggan menanggapi ihwal kemungkinan terjadinya kegaduhan politik baru di parlemen usai pergantian tersebut.
“Ya urusan DPR lah, saya tidak tahu,” kata dia.
Rapat pleno DPP Partai Golkar yang memutuskan Novanto kembali menjadi Ketua DPR dilakukan pada Senin (21/11/2016).
Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid mengatakan, keputusan ini diambil dengan mengacu pada putusan Mahkamah Konstitusi terkait kasus "Papa Minta Saham" yang menyeret nama Novanto.
Keputusan MK tersebut dikuatkan dengan keputusan Mahkamah Kehormatan Dewan DPR RI yang tidak pernah menjatuhi hukuman untuk Novanto.
Novanto mundur dari kursi ketua DPR pada Desember 2015 lalu karena tersangkut kasus "Papa Minta Saham".