Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Minim Prestasi, Jaksa Agung Beberkan Capaian Kerja

Kompas.com - 25/11/2016, 07:15 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Jaksa Agung M Prasetyo menampik tudingan sejumlah pihak yang menyatakan bahwa Kejaksaan Agung di bawah kepemimpinannya masih minim prestasi dan tidak lepas dari praktik pungli maupun korupsi.

Menurut Prasetyo, tudingan itu muncul karena banyak orang yang tidak tahu apa saja yang sudah dilakukan Kejagung untuk menangani perkara-perkara korupsi.

 

(Baca juga Dua Tahun Menjabat, Jaksa Agung Dianggap Belum Ciptakan Gebrakan)

"Mungkin mereka enggak tahu apa yang kita lakukan. Dalam rapat kerja (raker) ini, kita beberkan semua kinerja kita, apa saja yang sudah kita lakukan," ujar Prasetyo, di Bogor, Jawa Barat, Kamis (24/11/2016).

Prasetyo mengklaim bahwa aparat Kejagung telah melaksanakan banyak program dan upaya pemberantasan korupsi, khususnya pencegahan. "Tapi tidak banyak orang tahu karena memang kurang populis. Tapi biarlah masyarakat yang menilai," kata dia.

Dia juga menampik adanya anggapan bahwa institusinya banyak melakukan pelanggaran, khususnya melanggar Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Ia mengatakan, sejak Januari hingga Oktober 2016, pihaknya sudah melakukan pembenahan dan konsolidasi di lingkungan internal mulai dari reformasi birokrasi secara konsisten dan berkesinambungan.

Ia juga mengklaim telah melakukan optimalisasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) Kejaksaan Agung yang jumlahnya mencapai Rp 1,7 triliun.

"Kami juga telah melakukan penguatan fungsi pengawasan dengan menempatkan prime mover kinerja kejaksaan secara keseluruhan," kata Prasetyo.

Prasetyo menyatakan telah melakukan pelaksanaan reward and punishment kepada jaksa-jaksa yang dianggap berprestasi ataupun oknum-oknum jaksa nakal.

Sejak Januari hingga Oktober, ada 94 jaksa dijatuhi sanksi,17 orang dibebaskan dari jabatan fungsional, dan 17 jaksa dibebaskan dari jabatan struktural.

Sebanyak 23 jaksa diberhentikan dengan hormat dan 20 jaksa diberhentikan dengan tidak hormat. Sementara itu, 17 orang lainnya diberhentikan sementara sebagai PNS.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com