Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Irman Gusman soal Ketegangan Saat Ditangkap KPK

Kompas.com - 22/11/2016, 16:58 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Ketua Dewan Perwakilan Daerah, Irman Gusman, dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan terhadap dua terdakwa yakni, Direktur CV Semesta Berjaya Xaveriandy Sutanto dan Memi, di Pengadilan Tipikor Jakarta, Selasa (22/11/2016).

Sutanto dan Memi didakwa menyuap Irman.

Dalam persidangan, Irman sempat diminta hakim untuk menceritakan rangkaian kejadian saat petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan.

Irman kemudian menceritakan awal mula komunikasinya dengan Memi, hingga terjadinya ketegangan saat berhadapan dengan petugas KPK.

"Beliau (Memi) minta waktu ketemu. Saya bilang, silakan kalau mau ketemu. Tapi saya dari pagi sampai sore penuh kegiatan, kalau mau ya malam saja," ujar Irman, saat menirukan ucapannya kepada Memi.

Saat itu, menurut Irman, pertemuan dengan Memi dan Sutanto dilakukan sekitar pukul 23.00 WIB.

Pertemuan berlangsung di ruang tamu. Irman dan Sutanto membicarakan mengenai persoalan soal kelangkaan gula di Sumatera Barat dan soal kasus hukum yang melibatkan Sutanto.

(Baca: Irman Gusman Sebut Rp 100 Juta Keuntungan Penjualan Gula, tetapi...)

Setelah malam kian larut, Sutanto dan Memi berpamitan dan menyerahkan sebuah bungkusan kepada Irman.

Menurut Irman, Memi dan Sutanto menyampaikan bahwa bungkusan tersebut hanya sebagai oleh-oleh untuk Irman.

"Karena sudah malam, saya tidak perhatikan detil. Saya kan berbaik sangka saja, apakah itu souvenir atau apa gitu dari Sumbar. Makanya saya langsung antarkan Memi pulang," kata Irman.

Irman mengatakan, bungkusan tersebut disimpannya di kamar rias antai atas rumahnya. Setelah itu, ia kembali ke kamar tidur untuk beristirahat.

Namun, saat masuk ke kamar tidur, istri Irman menyampaikan bahwa ada petugas KPK yang datang dan ingin bertemu dengan Irman.

Menurut Irman, saat turun ke ruangan bawah, ia melihat Meme dan Sutanto sudah bersama dengan petugas KPK.

Ia kemudian menanyakan kepada petugas KPK mengenai surat tugas dan maksud kedatangannya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

Jelang Hari Jadi Ke-731, Pemkot Surabaya Gelar Berbagai Atraksi Spektakuler

BrandzView
Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Resmi Ditahan, Gus Muhdlor Punya Harta Rp 4,7 Miliar

Nasional
KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

KPK Sebut Gus Muhdlor Terima Uang Korupsi Lewat Sopirnya

Nasional
Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Polri Tangkap 142 Tersangka hingga Blokir 2.862 Situs Judi Online

Nasional
Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Cuaca di Arab Sangat Panas, Ma'ruf Amin: Jangan Sampai Jemaah Haji Meninggal Kepanasan

Nasional
Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Prabowo Diminta Hindari Kepentingan Bagi-bagi Kursi, Jika Tambah Jumlah Kementerian

Nasional
Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Ada Wacana Duet dengan Ahok di Pilkada DKI, Anies: Memutuskan Saja Belum

Nasional
Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Anies Ingin Memastikan Pilkada Berjalan Jujur dan Bebas Intervensi Sebelum Tentukan Langkah

Nasional
Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Kegiatan Ibadah Mahasiswa di Tangsel Dibubarkan Warga, Menko Polhukam Minta Saling Menghormati

Nasional
JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com