JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh instansi pemerintahan untuk memperbaiki layanan publik yang dikelola masing-masing.
Hal ini disampaikan Jokowi saat Peresmian Pembukaan Rapat Koordinasi, Penetapan dan Penyerahan Apresiasi Badan Layanan Umum (BLU) Tahun 2016 di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/11/2016).
"Sudah lama kita mendengar keluhan dari rakyat bahwa yang namanya pelayanan di instansi pemerintah itu sering identik dengan kurang cepat atau lambat, kemudian berbelit-belit. Ini masalah persepsi tapi banyak benarnya," kata Jokowi.
"Tempat pelayanan yang tidak nyaman, petugas yang melayani tidak pernah tersenyum, cemberut, tidak ramah dan kurang bersikap profesional," kata dia.
Jokowi ingin agar citra yang negatif akan pelayanan publik oleh instansi pemerintah tersebut hilang dari benak masyarakat. Untuk itu, setiap instansi pemerintahan harus melakukan perbaikan.
Apalagi saat ini juga rakyat semakin kritis, sering merespons pelayanan publik yang diberikan pemerintah.
"Gampang sekali sekarang, begitu ada layanan enggak baik, tahu-tahu keluar di media sosial. Ada yang berbentuk video, ada yang berbentuk komentar-komentar dan itu tidak bisa kita cegah sekarang ini. Ada yang melayani cemberut, tahu-tahu mukanya keluar di medsos," kata Jokowi.
Presiden mengatakan, dengan perkembangan media sosial, dunia sekarang betul-betul sudah sangat terbuka dan masyarakat semakin tahu hak-haknya.
Selanjutnya, masyarakat akan menuntut sebuah standar pelayanan yang lebih baik. Untuk itu, setiap sentra pelayanan publik harus segara melakukan langkah-langkah perbaikan.
"Bukan hanya ketinggalan dibandingkan dengan pelayanan swasta tapi juga akan kalah bersaing dengan pelayanan yang diberikan oleh sentra-sentra pelayanan yang nanti bisa saja dimiliki oleh asing," ujar Jokowi.
"Ini hati-hati, hati-hati dan ini harus kita benahi, ini harus kita perbaiki," kata dia.