Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Tembak Mati Oknum TNI, Danpuspom Ucapkan Terima Kasih

Kompas.com - 18/11/2016, 22:15 WIB
Fachri Fachrudin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komandan Pusat Polisi Militer (Danpuspom) TNI Mayor Jenderal Dodi Wijanarko mengapresiasi kinerja Badan Nasional Narkotika (BNN) bersama Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan atas pengungkapan sindikat narkotika internasional di Tangerang.

Polisi dan Ditjen Bea Cukai melakukan operasi penggerebekan di Kompleks Pergudangan Sentral Kosambi, Dadap, Tangerang, Banten, pada Selasa (15/11/2016).

Dua orang yang diduga kuat bandar narkotika tewas dalam operasi tersebut. 

Salah seorang yang tewas merupakan oknum anggota Korps Pasukan Khas TNI AU (Kopaskhas) Wing I yang bermarkas di Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Tentara berinisial AZ ini tewas bersama seorang warga negara Taiwan berinisial HCHL. Keduanya terpaksa ditembak karena melawan saat akan ditangkap.

(Baca: Aparat yang Ditembak BNN di Tangerang adalah Anggota Paskhas TNI AU)

"Panglima TNI berterimakasih pada tim gabungan," ujar Dodi di Kantor BNN Pusat Jakarta, Jumat (18/11/2016).

Ia menjelaskan, sebelumnya Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo sudah mengimbau para prajurit untuk tidak terlibat dalam jaringan narkotika.

Jika tetap melibatkan diri, sanksi tegas bakal dijatuhkan, termasuk pada atasannya.

"Dalam rangka pembenahan, TNI sudah memberikan batas waktu anggota TNI tidak boleh bermain narkoba. Kalau sampai Oktober ada lagi, maka atasannya ikut bertanggung jawab," kata dia.

"Oktober ke sini, bila terlibat, proses hukum yang keras ditambah dengan pemecatan, bila melakukan perlawanan, sikat. Beliau menyampaikan seperti itu, namun tata cara dan ukuran sesuai ketentuan," tambah Dodi.

Ia pun kembali mengingatkan kepada seluruh anggota TNI untuk tidak terlibat dengan bisnis haram tersebut.

"Silakan kalau mau coba-coba terlibat narkoba maka akan berhadapan dengan tim yang mempunyai komitmen kuat perang terhadap narkoba," kata dia.

Sebelumnya, selain menembak dua pelaku dalam penggerebekan tersebut, BNN juga mengamankan satu warga negara Taiwan lain yang berinisial YJCH.

(Baca: Kronologi Pengungkapan Sindikat Narkotika yang Libatkan Anggota Paskhas)

Adapun barang bukti yang turut diamankan, yakni 100.615 gram sabu dan 300.250 butir H5.

Selain itu, satu pucuk senjata api, delapan butir peluru, dua buah selongsong peluru, satu unit mobil, dan sembilan unit telepon genggam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Prabowo Harap Semua Pihak Rukun meski Beda Pilihan Politik

Nasional
Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Jokowi Sebut Penyusunan Kabinet Mendatang Hak Prerogatif Prabowo

Nasional
Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Temui Warga Aceh Usai Pilpres, Cak Imin Janji Lanjutkan Perjuangan

Nasional
Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Timnas Akan Hadapi Guinea untuk Bisa Lolos ke Olimpiade, Jokowi: Optimistis Menang

Nasional
KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Sebut Penyidik Bisa Jemput Paksa Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

TNI AD Mulai Tanam Padi di Merauke, KSAD: Selama Ini Hasilnya Kurang Baik

Nasional
KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

KPK Mengaku Bisa Tangkap Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Kapan Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com