JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan, pelaku ledakan di gereja di Samarinda, Juhanda (32) belajar merakit bom di Aceh.
"Pelaku belajar merakit bom saat di Aceh, dari 2009 sampai 2011," ujar Boy dalam konferensi pers di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Senin (14/11/2016).
Boy menduga, Juhanda belajar merakit bom dengan kelompok teroris di Aceh.
Jika dilihat dari rentang waktunya, menurut Boy, Juhanda berlatih bertepatan dengan masa Dulmatin memimpin kelompok radikal di Aceh.
"Mungkin grupnya Dalmatin. Kalau dilihat waktunya, itu saat Polri tangkap pelaku Dulmatin," kata Boy.
Diketahui, penangkapan Dulmatin berawal dari penyergapan sejumlah kelompok teroris di Aceh Besar.
(Baca: Residivis, Pelaku Bom Gereja di Samarinda Akan Dihukum Lebih Berat)
Ia pernah mengendalikan latihan militer kelompok terorisme di Kabupaten Aceh Besar, Aceh, pada 2009 hingga 2010.
Dulmatin berperan sebagai pembuat skenario, perencana dan penyandang dana yang seluruhnya dikendalikan dari Pamulang, Tangerang, Banten.
Setelah belajar merakit bom, Juhanda terlibat dalam beberapa aksi pengeboman pada 2011, di antaranya teror bom buku pada 2011.
Juhanda diketahui juga terlibat dalam upaya pengeboman di Serpong, Tangerang Selatan, pada 2011.
Karena keterlibatannya itu, Juhanda dihukum 3,5 tahun penjara dan mendapatkan bebas bersyarat pada 2014.
(Baca: Bom Samarinda, Aparat Diminta Lebih Serius Awasi Mantan Napi Terorisme)
Setelah itu, ia bertolak ke Samarinda dan tinggal di rumah di belakang masjid. Di situlah Juhanda merakit bom yang dia lemparkan ke halaman Gereja Oikumene.
"Dia bikin bom selama tiga hari. Baru hari Minggu (13/11/2016) yang bersangkutan datang ke tempat kejadian perkara dan melemparkan bom tersebut," kata Boy.
Ledakan terjadi di Gereja Oikumene Sengkotek Samarinda pukul 10.10 Wita. Pelaku sempat melarikan diri, namun segera ditangkap dan dibawa ke Mapolresta Samarinda untuk dilakukan pemeriksaan.
Akibat kejadian ini, empat anak kecil mengalami luka bakar, salah satunya meninggal. Keempat bocah tersebut sedang bermain di lapangan parkir saat pelaku melemparkan bom.