JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie mengimbau seluruh pimpinan partai politik dan pemerintah bersikap arif dan bijaksana dalam menyikapi unjuk rasa 4 November 2016 kemarin.
Hal itu disampaikan Aburizal menanggapi situasi politik saat ini, pasca-berlangsungnya unjuk rasa besar tersebut.
"Kita perlu memberi respons dengan arif dan bijaksana. Respons ini perlu diberikan oleh semua kalangan, khususnya oleh pimpinan partai politik dan lebih khusus lagi pemerintah Republik Indonesia," kata Aburizal dalam jumpa pers di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (8/11/2016).
"Kami mengimbau agar semua pihak menahan diri dan tidak melebarkan masalah dengan menyampaikan tuduhan atau kecurigaan kepada pihak lain," ujarnya.
Aburizal berharap tidak ada pihak mana pun yang menyampaikan sikap curiga kepada orang atau kelompok lainnya tanpa satu dasar yang memadai.
Sebab, jika masing-masing pihak menunjukkan kecurigaan, yang terjadi justru situasi politik akan semakin memburuk.
"Kalau sudah seperti itu pada akhirnya bisa jadi ancaman bagi persatuan dan kesatuan bangsa serta kedaulatan rakyat dan proses pembangunan Indonesia," tutur Aburizal.
(Baca juga: Ini Komentar Aburizal Bakrie soal Kasus Dugaan Penistaan Agama)
Ia juga mengimbau agar semua pihak menahan diri dalam situasi yang memanas seperti sekarang. Menurut dia, prinsip terpenting yang harus dipegang teguh dalam situasi seperti ini adalah prinsip persaudaraan dan persahabatan.
"Walaupun demokrasi menghendaki kompetisi yang seru dan terkadang tajam, semua itu tidak boleh mengurangi rasa hormat dan ikatan persaudaraan di antara kita semua," kata Aburizal.