Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristekdikti Ingin Tak Ada Dusta dalam Pemilihan Rektor

Kompas.com - 04/11/2016, 16:11 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Muhammad Nasir meminta agar pemilihan rektor di perguruan tinggi di Indonesia dapat berlangsung transparan.

Nasir mengatakan, transparansi itu dimaksudkan untuk mencegah adanya kecurangan, seperti korupsi, kolusi, ataupun nepotisme dalam proses pemilihan rektor.

"Jangan sampai ada dusta di antara kita. Kalau transparansi, saya begini kamu begini. Itu harus jelas," kata Nasir dalam jumpa pers di Kemenristekdikti, Jakarta, Jumat (4/11/2016).

 
 

(baca: KPK Usut Dugaan Korupsi Pemilihan Rektor Sejumlah PTN)

Selama ini, kata Nasir, tertutupnya proses pemilihan rektor kerap menimbulkan kecurangan.

Kecurangan tersebut terlihat dari banyaknya laporan dugaan suap yang dilaporkan ke Ombudsman RI.

Ombudsman menemukan dugaan suap pemilihan rektor di tujuh PTN di Sumatera, Jawa, dan Sulawesi.

 

(baca: Ombudsman Beberkan Kejanggalan Pemilihan Rektor PTN ke Menristek Dikti)

Bahkan, dalam pemilihan di tiga PTN, pemberi informasi mengungkapkan bahwa sudah terjadi penyerahan uang antara Rp 1,5 miliar sampai Rp 5 miliar.

Untuk itu, Kemenristekdikti akan mengkaji ulang Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2012.

Aturan tersebut diduga menjadi salah satu alasan tertutupnya pemilihan rektor.

 

(baca: Ini Alasan Menteri Punya Hak Suara 35 Persen dalam Pemilihan Rektor)

Nasir mengatakan, pengkajian terhadap aturan tersebut dilakukan agar pemilihan rektor di perguruan tinggi dapat transparan, akuntabel, dan adil.

"Saya terus terang karena kami ingin mendapatkan rektor yang berkualitas," ujar Nasir.

Selain itu, dia meminta bantuan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) dan Ombudsman RI untuk terus mengawasi proses pemilihan rektor.

Dengan pengawasan yang ketat, Nasir berharap kecurangan dalam pemilihan rektor bisa diminimalisasi.

"Saya pesan harus mendapatkan pengawasan yang baik," tutur Nasir.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com