Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RUU Antiterorisme Berlanjut ke Penyusunan DIM

Kompas.com - 21/10/2016, 15:08 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Panitia Khusus (Pansus) Revisi Undang-undang (RUU) Nomor 15 Tahun 2003 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme, Muhammad Syafi'i mengungkapkan pembahasan RUU Terorisme berlanjut ke penyusunan daftar inventaris masalah (DIM) dari tiap fraksi. 

Dia mengatakan rangkaian rapat dengar pendapat dengan pihak terkait sudah tuntas. 

Syafi'i berharap penyusunan DIM bisa rampung di masa sidang ke dua yang akan dimulai pada 14 November.

"Makanya di masa reses yang dimulai 29 September nanti, fraksi-fraksi sudah harus menyelesaikan DIM-nya agar RUU bisa segera dibahas di masa sidang ke dua," kata Syafi'i saat dihubungi, Jumat (21/10/2016).

(Baca: Kejar Kualitas, RUU Antiterorisme Tak Bakal Rampung Sesuai Target)

Namun demikian, Syafi'i tak bisa menjamin pembahasan RUU Terorisme akan selesai di masa sidang ke dua.

Sebab, menurut dia tentu akan muncul banyak dinamika dalam pembahasannya. Meski sebenarnya Syafi'i mengatakan saat ini perdebatan terkait hal krusial sudah usai.

Salah satunya yang sempat panas dibahas ialah ihwal keterlibatan TNI dalam operasi penindakan terorisme.

Syafi'i mengatakan saat ini seluruh anggota Pansus sudah sepakat untuk melibatkan TNI bukan sebagai bantuan kendali operasi (BKO).

Hanya, kata Syafi'i, yang mesti dipikirkan selanjutnya ialah memberi porsi yang tepat bagi TNI.

"Yang terpenting saat ini RDP sudah selesai dan segera bisa disusun DIM, sehingga ini menunjukan progres dan tentu kami berharap segera bisa diselesaikan," tutur Syafi'i.

(Baca: Kementerian Pertahanan Belum Dilibatkan dalam Penyusunan Draf RUU Antiterorisme oleh Pemerintah)

Selain itu Syafi'i mengatakan hal krusial yang akan dibahas dalam DIM selain pelibatan TNI ialah badan pengawas kinerja tim penindakan terorisme, yang saat ini dijalankan Polri melalui Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88.

Syafi'i juga menyatakan seluruh fraksi sepakat agar dibentuk badan pengawas kinerja tim penindakan.

"Ya, semua sepakat untuk itu karena dana penindakan kan besar, kita semua harus tahu itu penggunaannya untuk apa. Dan juga untuk menjaga agar proses penindakan berjalan sesuai prosedur," lanjut Politisi Partai Gerindra itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya 'Ratu Preman' Lho...

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya "Ratu Preman" Lho...

Nasional
Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com