Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Upayakan Pembebasan Sandera, Wiranto Tegaskan Indonesia Tak Mau Jadi "ATM" Kelompok Separatis

Kompas.com - 21/09/2016, 22:19 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menko Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menegaskan, Pemerintah Indonesia tidak akan membiarkan warga negaranya terlalu lama disekap atau dijadikan alat bagi kelompok separatis mana pun, untuk tujuan keuntungan finansial.

Pernyataan tersebut diungkapkan Wiranto karena lima WNI hingga saat ini masih menjadi sandera kelompok separatis asal Filipina, Abu Sayyaf.

Pada Minggu (18/9/2016), tiga WNI telah dibebaskan, dan satu WNI masih dalam proses pembebasan. 

"Sandera yang belum (bebas) bagaimana? Terus diupayakan, tidak didiamkan. Selalu kami usahakan dengan cara terbaik untuk membebaskan mereka," ujar Wiranto, di Jakarta, Rabu (21/9/2016).

Ia berharap masyarakat percaya bahwa pemerintah bersama Pemerintah Filipina terus melakukan upaya penyelamatan sandera.

(Baca: Keluarga Sandera Abu Sayyaf Desak Pemerintah Upayakan Pembebasan)

Kedua negara juga telah sepakat untuk bekerja sama memerangi penculikan dan perompakan melalui beberapa cara seperti patroli maritim bersama dan latihan operasi militer darat.

Tak hanya Indonesia, kata Wiranto, Pemerintah Filipina juga merugi. Tindakan kelompok Abu Sayyaf telah menyebabkan pasokan batu bara Indonesia yang menjadi sumber energi listrik di negara tersebut menjadi terganggu.

"Karena itu kedua negara berusaha menyelesaikan masalah ini. Ke depannya kami berharap bisa mengeliminiasi secara total. Jangan sampai kita menjadi mesin ATM dari suatu kelompok separatis yang sekarang orientasinya bukan politik atau ideologi tetapi mencari uang," kata Wiranto.

(Baca: Wiranto Minta Pembayaran Tebusan Sandera Abu Sayyaf Tak Perlu Jadi Polemik)

Sebelumnya, tiga WNI asal Bulukumba, Nusa Tenggara Timur, baru berhasil dibebaskan pada September setelah menjadi tawanan kelompok Abu Sayyaf sejak Juli lalu.

Lorens Lagadoni Koten (34), Teodorus Kopong Koten (42), Emanuel Arakian Maran (40) merupakan anak buah kapal pukat tunda LD/114/5S milik Chia Tong Len yang diculik di perairan Lahad Datu, Malaysia.

Sementara, lima WNI lain yang merupakan ABK tongkang Charles 001 dan kapal tongkang Robby 152 yang telah diculik sejak Mei lalu, nasibnya belum bisa dipastikan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com