Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratna Sarumpaet Adukan Ahok ke Pimpinan DPR

Kompas.com - 15/09/2016, 20:13 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Aktivis Ratna Sarumpaet menemui Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fadli Zon untuk mengadu soal Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok terkait relokasi tempat tinggal warga DKI Jakarta.

Ratna menilai, Ahok kerap merelokasi rumah warga dengan semena-mena dan secara liar. Ratna mencontohkan DKI saat masih dipimpin Sutiyoso. Relokasi rumah warga juga dilakukan pada era itu. Namun, relokasi tidak dilakukan secara semena-mena dan gaduh seperti saat Jakarta dipimpin Ahok.

"Kelihatannya pemerintah di bawah Ahok ini meniadakan hal-hal yang harusnya mereka hormati. Apakah itu proses, aturan, UU, konstitusi," kata Ratna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Ia juga menyayangkan langkah pemerintah daerah yang kerap membawa aparat bersenjata saat merelokasi. Salah satu contohnya yang dialami warga Kampung Pulo, Kalijodo, hingga Rawajati. Ribuan aparat bersenjata, kata Ratna, meratakan rumah-rumah warga di sana.

(Baca: Djarot: Kami Relokasi Warga Rawajati Enggak Semena-mena dan Manusiawi)

"Ini seolah membenarkan bahwa menggunakan tentara kepolisian dalam menggusur itu benar. Itu sangat tidak benar secara undang-undang," kata dia.

Ia berharap, dengan langkahnya mengadukan Ahok tersebut, maka rencana penggusuran di 110 titik dapat dihentikan sementara hingga gubernur baru terpilih.

Ratna juga menyinggung tentang kasus-kasus yang mengganjal Ahok, salah satunya kasus pembelian lahan Rumah Sakit Sumber Waras. Kasus-kasus tersebut menurutnya membuat Ahok tak layak maju kembali sebagai Gubernur DKI Jakarta.

"Menuntut DPR RI dalam kedudukan dan kapasitasnya memastikan kursi gubernur DKI Jakarta tidak diduduki orang yang korup dan menghalalkan segala cara," tutup Ratna.

(Baca: Tolak Relokasi, Warga Bukit Duri Ajukan Gugatan “Class Action”)

Bersama Ratna, sejumlah perwakilan dari masyarakat yang rumahnya direlokasi turut hadir. Mereka turut menceritakan kepiluannya terhadap penggusuran yang mereka anggap semena-mena. Fadli Zon pun berjanji akan memproses aduan tersebut.

Bahkan, ia menjadwalkan akan melakukan sidak langsung ke Rusun Rawa Bebek, yang disebut Ratna masih belum layak huni. Menurut dia, seharusnya proses relokasi dilakukan setelah negosiasi  rampung.

"Ini persoalan serius. Masalah hunian layak adalah kebutuhan dasar yang harusnya dilindungi pemerintah. Dengan penggusuran ini, kita justru menciptakan kemiskinan baru. Sangat bertentangan dengan semangat konstitusi kita," ucapnya.

Kompas TV Warga Bukit Duri Tolak Relokasi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com