Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panitera PN Jakut Mengaku Bohongi Pengacara Saipul Jamil

Kompas.com - 15/09/2016, 18:39 WIB
Abba Gabrillin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Panitera Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Rohadi mengaku telah membohongi pengacara Saipul Jamil, Berthanatalia.

Rohadi memanfaatkan Bertha untuk mencari keuntungan.

Hal itu dikatakan Rohadi saat memberikan keterangan di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (15/9/2016).

Ia menjadi saksi untuk terdakwa Kasman Sangaji, pengacara Saipul Jamil yang juga ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Memang saya berbohong. Saya perlu uang untuk keperluan saya sehari-hari saja Pak," ujar Rohadi, kepada jaksa penuntut dari KPK.

Menurut Rohadi, awalnya ia secara tidak sengaja bertemu Bertha yang dikenalnya sebagai istri mantan hakim di PN Jakarta Utara, Karel Tuppu.

(Baca: Sebelum OTT, Pengacara Saipul Jamil Dengar Ada Uang Rp 50 Juta untuk Atur Komposisi Hakim)

Saat itu, Bertha yang sedang menangani perkara Saipul Jamil di PN Jakut, berkumpul dengan pegawai dan panitera pengadilan.

Menurut pengakuan Rohadi, saat mendengar bahwa Bertha sebagai pengacara Saipul, ia bergegas menuju ruang panitera pidana yang berada di lantai atas, dan mencari berkas perkara atas nama terdakwa Saipul Jamil.

Dari berkas itu, sudah tertulis nama Ifa Sudewi sebagai Ketua Majelis Hakim.

Setelah itu, Rohadi kembali menuju ruangan bawah dan menyampaikan kepada Bertha bahwa berkas perkara Saipul telah diterima.

Ia kemudian menawarkan pengaturan komposisi majelis hakim kepada Bertha.

"Saya bilang, 'Mendingan Bunda (Bertha) pilih hakim saja, Ibu Wakil saja'," kata Rohadi saat menirukan ucapannya kepada Bertha.

(Baca: Pengacara Saipul Jamil Mengaku Hanya Dibayar Rp 200 Ribu Setiap Sidang)

Menurut Rohadi, dalam penyampaian itu seolah-olah ia belum mengetahui bahwa Ketua Majelis Hakim yang ditunjuk adalah Ifa Sudewi.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com