Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelakar Presiden Jokowi soal Peran Pemuda ASEAN dan Pokemon

Kompas.com - 07/09/2016, 11:14 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo didampingi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menghadiri pertemuan dengan sejumlah pemimpin negara ASEAN dan perwakilan pemuda ASEAN di Vientiane, Laos, pada Selasa (6/9/ 2016).

Acara yang digelar di National Convention Centre tersebut diawali dengan sambutan oleh Perdana Menteri Republik Demokrasi Rakyat Laos yang sekaligus bertindak sebagai Ketua ASEAN 2016, Thongloun Sisoulith.

Pertemuan dilanjutkan dengan tanggapan dari tiap-tiap kepala negara ASEAN termasuk Presiden Joko Widodo.

Dalam tanggapannya, Presiden Joko Widodo menyampaikan pesan tentang pentingnya kontribusi dan partisipasi para pemuda ASEAN dalam upaya membangun masyarakat ASEAN yang lebih maju dan kompetitif.

"Kepada para pemuda ASEAN, kami perlu bantuan Anda untuk mentransformasi ekonomi kita. Kami perlu bantuan Anda untuk mereformasi masyarakat kita," ujar Presiden Jokowi, seperti dikutip melalui keterangan tertulis, Rabu (7/9/2016).

Lebih lanjut, Presiden Joko Widodo menjelaskan, demografi masyarakat ASEAN lebih menguntungkan dibanding kawasan lain karena didominasi oleh masyarakat usia produktif.

Jokowi mengatakan, hampir setengah dari 600 juta orang di ASEAN berada di bawah umur 30 tahun.

Oleh karena itu, dia mengajak para pemuda ASEAN berinovasi dengan memanfaatkan era digital dan media sosial untuk menyampaikan pesan-pesan yang bermanfaat dan membawa dampak positif bagi ASEAN.

"Sampaikan kepada kami apa yang harus kami lakukan. Sampaikan kepada kami bagaimana melawan radikalisme yang beredar di internet. Sampaikan kepada kami bagaimana dapat menggunakan teknologi digital," kata dia.

Namun, langkah para pemuda ASEAN juga harus mendapat dukungan dari para pemimpin negara ASEAN. Sehingga, mereka mendapatkan kebebasan dan peluang untuk berkarya lebih baik.

Menurut Jokowi, para pemimpin negara ASEAN perlu mendengar aspirasi dari pemuda dan memberikan kesempatan bagi para pemuda untuk bereksperimen dan berinovasi.

Meskipun demikian, berbagai rintangan dan cobaan dalam era keterbukaan ini tak luput dari perjuangan para pemuda dalam membangun masyarakat ASEAN.

Oleh sebab itu, peran keluarga tetap harus diutamakan sebagai bagian yang paling berpengaruh dalam kehidupan ini.

"Tinggal di era internet banyak godaannya. Anda dapat jatuh ke dalam perangkap dan menjadi sangat terobsesi dengan karier Anda," ujar Jokowi.

"Kebahagiaan yang paling utama adalah berpetualang dalam hidup bersama-sama keluarga," tuturnya.

Mengakhiri tanggapannya, Presiden Joko Widodo bergurau agar para pemuda tidak tergoda dengan permainan Pokemon yang sedang digemari di seluruh dunia.

"Kepada para perwakilan pemuda ASEAN, jangan main Pokemon terlalu sering," tutup Jokowi yang disambut gelak tawa para peserta yang hadir.

Kompas TV Presiden: Jangan Buat Kegaduhan Soal Arcandra
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

PDI-P Bakal Jemput Bola Kader untuk Maju di Pilkada Sumut

Nasional
Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Jadi Perempuan Pertama Berpangkat Mayjen TNI AD, Dian Andriani Harap Kowad Lain Menyusul

Nasional
Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Jokowi Bakal Tinjau Lokasi Banjir Lahar di Sumbar Pekan Depan

Nasional
Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nurul Ghufron Tak Hadir karena Belum Tuntas Siapkan Pembelaan, Dewas KPK Tunda Sidang Etik

Nasional
PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

PDI-P Tuding Jokowi Cawe-cawe Pilkada dengan Bansos Beras, Ngabalin: Segera Lah Move on

Nasional
Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Ngabalin: Mudah-mudahan Cepat, Itu Arah Haluan Prabowo-Gibran

Nasional
Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Risma Relokasi 2 Posko Pengungsian Banjir Lahar Dingin di Sumbar yang Berada di Zona Merah

Nasional
Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Ahok Masuk Bursa Bacagub Sumut, PDI-P: Prosesnya Masih Panjang

Nasional
Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Bantah PDI-P soal Jokowi Menyibukkan Diri, Ali Ngabalin: Jadwal Padat, Jangan Gitu Cara Ngomongnya...

Nasional
Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Pimpin Langsung ‘Tactical Floor Game’ WWF di Bali, Luhut: Pastikan Prajurit dan Komandan Lapangan Paham yang Dilakukan

Nasional
Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Setara Institute: RUU Penyiaran Berpotensi Perburuk Kebebasan Berekspresi melalui Pemasungan Pers

Nasional
Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Masuk Daftar Cagub DKI dari PDI-P, Risma: Belum Tahu, Wong Masih di Kantong...

Nasional
KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

KPK Geledah Lagi Rumah di Makassar Terkait TPPU SYL

Nasional
Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Puan Minta DPR dan IPU Fokus Sukseskan Pertemuan Parlemen pada Forum Air Dunia Ke-10

Nasional
Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Yusril: Serahkan kepada Presiden untuk Bentuk Kabinet Tanpa Dibatasi Jumlah Kementeriannya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com