Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Diminta Siapkan Anggaran Perangi Virus Zika

Kompas.com - 04/09/2016, 11:32 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah diminta untuk segera mengintensifkan langkah-langkah penanganan virus Zika.

Salah satunya dengan menyiapkan anggaran yang mencukupi.

"Komisi IX meminta pemerintah untuk mempersiapkan anggaran yang cukup dalam perang melawan zika," kata Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Saleh Partaonan Daulay dalam keterangan tertulis, Minggu (4/9/2016).

"Karena kasusnya baru, anggaran yang dimiliki kemenkes sejauh ini masih diperuntukkan untuk menangani penyakit menular lainnya. Belum termasuk, anggaran untuk menangani dan menanggulangi virus Zika," tambah Saleh.

Saleh mengatakan, sebaran virus zika sudah semakin meningkat dan merebak ke negara-negara tetangga. Terakhir, Malaysia telah mengonfirmasi bahwa virus itu telah ditemukan di negara tersebut.

"Data terakhir, di Singapura sudah ada 185 pasien terinfeksi virus zika. Begitu juga di Malaysia. Dengan kondisi ini, pemerintah tidak boleh lagi berleha-leha," ucap Anggota Fraksi Partai Amanat Nasional ini.

Sejauh ini, persebaran virus zika diketahui lebih banyak melalui nyamuk aedes agepty.

Di tengah musim penghujan seperti sekarang ini, perkembangbiakan nyamuk dikhawatirkan akan mempermudah persebaran virus tersebut.

(Baca: Komisi IX DPR Minta Pemerintah Tetap Antisipasi Penyebaran Virus Zika)

Saleh meminta agar Kemenkes melakukan penelitian khusus terkait virus zika.

Balitbang kemenkes diminta untuk mengundang para pakar dan ahli kesehatan untuk berpartisipasi.

Pasalnya, sampai sejauh ini pengobatan terhadap pasien yang terjangkit virus zika belum ditemukan.

Indonesia sebagai negara besar tentu harus melakukan inisiasi penelitian dalam konteks perlindungan masyarakat.

"Beberapa waktu lalu, kemenkes berhasil melakukan penelitian dalam menyediakan vaksin flu burung. Kita mengharapkan, hal yang sama bisa dilakukan dalam penanganan virus Zika," ucap Saleh.

Sementara anggota Komisi IX DPR Muhammad Iqbal menilai, Kemenkes harus memberikan informasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai virus zika.

"Virus Zika itu seperti apa, apa yang harus dilakukan masyarakat agar terhindar dari virus zika ini misalnya dengan membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal dan hal-hal lainnya yg bisa dilakukan," ucap Iqbal.

Selain itu, lanjut Iqbal, kementeian kesehatan juga harus memberikan informasi kepada masyarakat bahaya dari virus zika, khususnya bagi ibu hamil.

Sebab, virus ini dapat menimbulkan cacat bagi janin "Tentu saja harapan kita dengan adanya informasi ini masyarakat lebih mengetahui dan dapat mengantisipasi," ucap politisi Partai Persatuan Pembangunan ini.

Kompas TV Hongkong Keluarkan "Travel Warning" ke Singapura

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com