Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Konflik Kini Dipimpin Facebook, WhatsApp, SMS

Kompas.com - 29/08/2016, 18:58 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai, berbagai konflik yang terjadi di dalam negeri maupun di berbagai belahan dunia saat ini tidak terlepas dari peran media sosial.

Dulu, kata JK, setiap konflik pasti terjadi karena ada pemimpin yang melakukan provokasi. Namun kini, media sosial justru menjadi "pemimpin" yang memprovokasi konflik.

"Sekarang orang berkonflik tanpa pemimpin lagi. Yang memimpin konflik Facebook, SMS, WA (WhatsApp), media sosial, itu yang terjadi," kata JK saat memberikan kuliah kepada peserta pendidikan Sekolah Staf dan Pimpinan Tinggi Polri tahun ajaran 2016 di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Senin (29/8/2016).

JK memberikan contoh peristiwa kerusuhan di Lampung beberapa waktu lalu. Menurut dia, kerusuhan tersebut dipicu karena kecelakaan salah seorang pelajar.

Namun informasi yang beredar di medsos, pelajar wanita itu diserang dan dilecehkan.

"Kalau dulu, dari mulut ke mulut butuh waktu seminggu untuk sampai ke seribu orang. Sekarang dua-tiga menit bisa sampai ke seribu orang," kata JK.

Di luar negeri, lanjut JK, hal serupa juga terjadi. Revolusi di negara-negara Arab atau dikenal dengan Arab Spring juga tak terlepas dari peran media sosial.

"Revolusi di negara Arab, itu tidak ada pemimpin. Yang kendalikan Facebook, WA berantai. Revolusi di Iran dulu masih dengan tape recorder. Dulu masih dengan fax, sekarang makin cepat. Artinya Anda semua harus menguasai IT," kata JK.

Oleh karena itu, JK meminta anggota Polri yang hadir untuk turut mengerti dan menguasai teknologi informasi. Dengan begitu, penyebaran konflik melalui media sosial bisa ditangani dengan baik.

"Artinya kita harus bangun kekuatan IT yang baik. Jangan terlambat. Begitu telat dikalahkan media sosial," kata JK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com