Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Dinilai Represif dalam Aksi Pembubaran Perpustakaan Jalanan di Bandung

Kompas.com - 25/08/2016, 06:17 WIB
Dimas Jarot Bayu

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Benny Kabur Harman mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh anggota Tentara Nasional Indonesia dari Kodam III Siliwangi dalam membubarkan Komunitas Perpustakaan Jalanan di Bandung, Sabtu (20/8/2016) malam.

Menurut Benny, tindakan yang dilakukan oleh anggota Kodam III Siliwangi telah melanggar tugas pokok dan fungsi (tupoksi) militer. Benny menjelaskan tugas penertiban merupakan ranah dari kepolisian, bukan TNI.

"Pertama itu bukan tupoksinya militer. Kedua, ini mengesankan militer mengambil alih tugasnya aparat kepolisian," ujar Benny di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (25/8/2016).

Politisi Partai Demokrat ini mengungkapkan, yang dilakukan oleh anggota Kodam III Siliwangi dalam membubarkan Komunitas Perpustakaan Jalanan merupakan tindakan represif yang tidak sejalan dengan prinsip demokrasi yang diusung Indonesia.

(Baca: Dibubarkan TNI, Aktivis Perpustakaan Jalanan Mengadu ke LBH)

"Tindakan ini jelas menggunakan pendekatan represif dalam keamanan yang sangat tidak sejalan dengan hakikat reformasi dan prinsip demokrasi. Walaupun katanya mengantisipasi geng motor, itu bukan alasan. Kalau alasannya seperti itu kan tugas polisi," lanjut Benny.

Atas dasar tersebut, Benny mendesak Panglima TNI, Gatot Nurmantyo untuk meminta Kodam III Siliwangi memberikan penjelasan kepada publik atas insiden tersebut. Selain itu, Benny juga meminta pihak Kodam III Siliwangi untuk memberikan pertanggungjawaban atas aksi pembubaran itu.

"Menurut saya Panglima ABRI harus meminta Kodam III Siliwangi memberikan penjelasan terbuka kepada publik atas sesungguhnya yang terjadi, sekaligus memberi pertanggungjawaban," ucap Benny.

(Baca: Ini Alasan TNI Bubarkan Komunitas Perpustakaan Jalanan di Bandung)

Komunitas Perpustakaan Jalanan Kota Bandung mengaku dibubarkan TNI di Cikapayang Dago, Sabtu malam (20/8/2016) tanpa alasan yang jelas.

Koordinator Komunitas Perpustakaan Keliling Jalanan, Ridwan Indra (28) menjelaskan, pada Sabtu malam memang ada sweeping klub bermotor oleh TNI.

TNI yang ada dalam operasi tersebut berjumlah sekitar 40 orang menumpangi dua truk dam mobil polisi militer serta kendaraan pribadi. Di tempat yang sama, anak-anak komunitas tengah menjajakan buku. Lalu TNI menghampiri komunitas itu dan meminta membubarkan diri.

(Baca: Setara Institute: Pembubaran Komunitas Perpustakaan Jalanan, TNI Bertindak di Luar Batas)

"Saat teman-teman di jalanan Bandung menjajakan buku, tiba-tiba datang pasukan TNI dengan pakaian dinas dan preman. Namun satu orang yang menggunakan pakaian preman dengan membawa HT tersebut tiba-tiba memukul salah satu rekan kami," ucap Ridwan di LBH Bandung, Senin (22/8/2016).

Sementara itu, Kapendam III Siliwangi Letkol ARH M Desi Ariyanto membantah ada anggotanya yang melakukan pemukulan.

"Tidak ada prajurit TNI dalam hal ini Kodam III Siliwangi yang melakukan tindak pemukulan. Yang ada adalah beberapa anak muda berkumpul malah membentak- bentak petugas yang sedang melakukan tindakan penertiban," tutur Ariyanto dalam keterangan persnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Helikopter Presiden Iran Ebrahim Raisi Jatuh, Pemerintah RI Ucapkan Keprihatian

Nasional
Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Mulai Safari Kebangsaan, Tiga Pimpinan MPR Temui Try Sutrisno

Nasional
Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Memulihkan Demokrasi yang Sakit

Nasional
Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Jokowi Wanti-wanti Kekurangan Air Perlambat Pertumbuhan Ekonomi hingga 6 Persen

Nasional
Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Keberhasilan Pertamina Kelola Blok Migas Raksasa, Simbol Kebangkitan untuk Kedaulatan Energi Nasional

Nasional
Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Momen Jokowi Sambut para Pemimpin Delegasi di KTT World Water Forum

Nasional
Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Buka WWF Ke-10 di Bali, Jokowi Singgung 500 Juta Petani Kecil Rentan Kekeringan

Nasional
Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Klarifikasi Harta, KPK Panggil Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta

Nasional
Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Kematian Janggal Lettu Eko, Keluarga Surati Panglima TNI hingga Jokowi, Minta Otopsi dan Penyelidikan

Nasional
Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Presiden Joko Widodo Perkenalkan Presiden Terpilih Prabowo Subianto di Hadapan Tamu Internasional WWF Ke-10

Nasional
Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Hadiri Makan Malam WWF Ke-10, Puan Disambut Hangat Jokowi sebagai Penyelenggara

Nasional
Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Harkitnas 2024, Jokowi: Mari Bersama Bangkitkan Nasionalisme

Nasional
Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Revisi UU Penyiaran: Demokrasi di Ujung Tanduk

Nasional
Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas 'Montblanc' Isi Uang Tunai dan Sepeda 'Yeti'

Gugat KPK, Sekjen DPR Protes Penyitaan Tas "Montblanc" Isi Uang Tunai dan Sepeda "Yeti"

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Bongkar Dugaan Pemerasan SYL, KPK Hadirkan Dirjen Perkebunan Kementan Jadi Saksi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com