JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi III DPR RI Benny Kabur Harman mengecam tindakan represif yang dilakukan oleh anggota Tentara Nasional Indonesia dari Kodam III Siliwangi dalam membubarkan Komunitas Perpustakaan Jalanan di Bandung, Sabtu (20/8/2016) malam.
Menurut Benny, tindakan yang dilakukan oleh anggota Kodam III Siliwangi telah melanggar tugas pokok dan fungsi (tupoksi) militer. Benny menjelaskan tugas penertiban merupakan ranah dari kepolisian, bukan TNI.
"Pertama itu bukan tupoksinya militer. Kedua, ini mengesankan militer mengambil alih tugasnya aparat kepolisian," ujar Benny di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (25/8/2016).
Politisi Partai Demokrat ini mengungkapkan, yang dilakukan oleh anggota Kodam III Siliwangi dalam membubarkan Komunitas Perpustakaan Jalanan merupakan tindakan represif yang tidak sejalan dengan prinsip demokrasi yang diusung Indonesia.
(Baca: Dibubarkan TNI, Aktivis Perpustakaan Jalanan Mengadu ke LBH)
"Tindakan ini jelas menggunakan pendekatan represif dalam keamanan yang sangat tidak sejalan dengan hakikat reformasi dan prinsip demokrasi. Walaupun katanya mengantisipasi geng motor, itu bukan alasan. Kalau alasannya seperti itu kan tugas polisi," lanjut Benny.
Atas dasar tersebut, Benny mendesak Panglima TNI, Gatot Nurmantyo untuk meminta Kodam III Siliwangi memberikan penjelasan kepada publik atas insiden tersebut. Selain itu, Benny juga meminta pihak Kodam III Siliwangi untuk memberikan pertanggungjawaban atas aksi pembubaran itu.
"Menurut saya Panglima ABRI harus meminta Kodam III Siliwangi memberikan penjelasan terbuka kepada publik atas sesungguhnya yang terjadi, sekaligus memberi pertanggungjawaban," ucap Benny.
(Baca: Ini Alasan TNI Bubarkan Komunitas Perpustakaan Jalanan di Bandung)
Komunitas Perpustakaan Jalanan Kota Bandung mengaku dibubarkan TNI di Cikapayang Dago, Sabtu malam (20/8/2016) tanpa alasan yang jelas.
Koordinator Komunitas Perpustakaan Keliling Jalanan, Ridwan Indra (28) menjelaskan, pada Sabtu malam memang ada sweeping klub bermotor oleh TNI.
TNI yang ada dalam operasi tersebut berjumlah sekitar 40 orang menumpangi dua truk dam mobil polisi militer serta kendaraan pribadi. Di tempat yang sama, anak-anak komunitas tengah menjajakan buku. Lalu TNI menghampiri komunitas itu dan meminta membubarkan diri.
(Baca: Setara Institute: Pembubaran Komunitas Perpustakaan Jalanan, TNI Bertindak di Luar Batas)
"Saat teman-teman di jalanan Bandung menjajakan buku, tiba-tiba datang pasukan TNI dengan pakaian dinas dan preman. Namun satu orang yang menggunakan pakaian preman dengan membawa HT tersebut tiba-tiba memukul salah satu rekan kami," ucap Ridwan di LBH Bandung, Senin (22/8/2016).
Sementara itu, Kapendam III Siliwangi Letkol ARH M Desi Ariyanto membantah ada anggotanya yang melakukan pemukulan.
"Tidak ada prajurit TNI dalam hal ini Kodam III Siliwangi yang melakukan tindak pemukulan. Yang ada adalah beberapa anak muda berkumpul malah membentak- bentak petugas yang sedang melakukan tindakan penertiban," tutur Ariyanto dalam keterangan persnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.