Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie memberi perhatian serius pada pembangunan jalan di kawasan perbatasan. Ia menyatakan pada tahun 2016 pemerintah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp 35 miliar untuk pembangunan sekaligus peningkatan jalan Long Midang - Long Bawan - Long Pasia.
Nilai anggaran yang sama juga disediakan untuk membangun Jalan Perbatasan Long Layu - Pa Upan - Long Rungan, Jalan Perbatasan Long Rungan - Long Padi - Binuang - Malinau, Jalan Perbatasan Long Apung - Long Nawang - Data Dian - Long Pujungan – Malinau, serta Jalan Perbatasan Long Apung - Sungai Barang - Sungai Boh.
Anggaran pembangunan jalan tersebut diambil dari Dana Alokasi Khusus (DAK) sebesar Rp 25 miliar dan anggaran pendapatan belanja daerah (APBD) sebesar Rp 10 miliar.
Selain itu, pemerintah juga mengalokasikan dana sebesar Rp 3 miliar untuk pembangunan jalan Perbatasan Long Nawang - Batas Negara (Tapak Mega). Anggaran tersebut diserap dari APBD Kaltara.
Pembangunan jalan di kawasan perbatasan tersebut sudah menjadi perhatian Irianto sejak menjabat sebagai Pj Gubernur. Ia mengajak seluruh kepala daerah di kabupaten/kota untuk berkonsultasi ke Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Hasil konsultasi dengan Menteri PUPR baru bisa direalisasikan tahun ini,” ujar Irianto.
Irianto mengungkapkan, pemerintah pusat telah mengalokasikan dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN) untuk kegiatan pembangunan jalan dari Kabupaten Malinau hingga ke Long Bawan. Alokasi dana yang dianggarkan oleh pemerintah pusat sebesar Rp 250 miliar untuk pembangunan jembatan.
“Mudah-mudahan dalam tiga tahun ke depan hasilnya sudah terlihat. Tahun ini saja sudah terlihat hasilnya, kita sudah bisa mengendarai mobil dari Malinau - Binuang - Long Bawan,” tutur Irianto.
Ia mengajak para stakeholder maupun masyarakat untuk terus memberi argumentasi kepada pemerintah pusat. Menurutnya pemerintah pusat juga bertanggung jawab dan perlu memberi perhatian yang lebih baik pada kawasan perbatasan.
“Jika infrastruktur telah dibangun dengan baik, maka dapat mendorong kemajuan perekonomian masyarakat yang ada di perbatasan,” kata Irianto.
Dengan kata lain, tidak ada lagi ketimpangan kesejahteraan yang menyebabkan masyarakat perbatasan merasa terisolir. Irianto berharap, dalam 10 tahun ke depan masyarakat yang ada di Long Bawan dan Long Layu, sudah dapat menikmati layanan fasilitas transportasi darat, yakni bus, ke Kabupaten Malinau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.