Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Wisatawan Tenggelam, Kemenhub Terus Lakukan Pencarian Korban

Kompas.com - 21/08/2016, 20:02 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Kementerian Perhubungan terus melakukan pencarian terhadap korban kapal kayu wisatawan yang tenggelam di perairan Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjung Pinang Kota, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Minggu (21/8/2016) pagi.

Direktur Perhubungan Laut Kemenhub Tonny Budiono memerintahkan petugas Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) untuk melakukan pertolongan terhadap para korban kecelakaan tersebut.

"Kami telah mengerahkan kapal dan petugas KPLP dari pangkalan Tanjung Pinang dan Tanjung Uban dan koordinasi dengan tim SAR dan instansi terkait untuk segera memberikan pertolongan dan pencarian korban kecelakaan kapal," ujar Tonny melalui keterangan tertulis, Minggu.

Ia menambahkan, saat ini Kapal Patroli KPLP KN 431, KN 521, dan KN 5008 serta tim SAR masih terus mencari korban kecelakaan dan memaksimalkan pencarian dengan memanfaatkan peralatan pencarian korban tenggelam dengan optimal.

Tonny pun meminta semua pihak agar bersabar menunggu hasil pencarian tim KPLP dan tim SAR.

"Saya minta semua pihak untuk bersabar karena petugas KPLP kami dan tim SAR sedang bekerja keras untuk memberikan pertolongan dan pencarian korban kecelakaan kapal," tambah dia.

Tonny menambahkan, kapal kayu tersebut merupakan kapal tradisional di bawah 7 gross tonnage (7 GT).

Adapun mengenai penyebab kecelakaan kapal, pihak Kemenhub menyerahkan sepenuhnya kepada Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan penyidikan terhadap penyebab kecelakaan kapal.

Kapal kayu yang mengangkut wisatawan tenggelam di perairan Kelurahan Penyengat, Kecamatan Tanjung Pinang Kota, Kota Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Minggu pagi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, hingga pukul 14.30 WIB, tercatat ditemukan dua penumpang luka-luka dan 10 penumpang meninggal dunia, sementara lima lainnya masih belum ditemukan.

"Total penumpang ada 17 orang, termasuk satu orang pengemudi kapal, dua anak-anak dan 14 dewasa," ujar Sutopo melalui pesan singkat, Minggu sore.

Tim SAR dipimpin Basarnas melaksanakan upaya pencarian korban hilang. Sebanyak 200 personel gabungan dari Basarnas, BPBD, Marinir TNI AL, Polisi Air, Tagana, dan Satpol dibantu masyarakat setempat diterjunkan untuk pencarian.

Selain itu, sebanyak 20 kapal kayu sejenis juga ikut melaksanakan pencarian. "Pasukan Marinir mencoba menyelam untuk mencari korban yang tenggelam. Kendala utama pencarian di bawah laut adalah arus yang cukup kencang," ujar Sutopo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com