Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tim Independen Periksa Saksi Pertemuan Freddy dan Haris di Nusakambangan

Kompas.com - 16/08/2016, 09:43 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tim independen bentukan Polri menyambangi Lapas Nusakambangan, Jawa Tengah.

Tim bakal memeriksa sejumlah saksi yang dianggap mengetahui dan menyaksikan pertemuan Haris Azhar dan Freddy Budiman.

Haris Azhar adalah Koordinator untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) yang mengaku bertemu Freddy Budiman, gembong narkotika, di Lapas Nusakambangan, pada 2014.

(Baca: JK Sebut Penanganan Info Haris Azhar Tak Bisa Dilakukan Satu Tim)

Dalam pertemuan itu, Freddy bercerita pada Haris bahwa ada sejumlah oknum aparat kepolisian, TNI, Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Direktorat Jenderal (Ditjen) Bea Cukai terlibat dalam peredaran narkotika. Dan cerita Freddy disampaikan ke publik oleh Haris. 

Salah seorang anggota Tim Independen, Hendardi mengatakan, pihaknya akan memeriksa pihak-pihak yang bisa memberikan informasi terkait pertemuan itu. 

"Saya sendiri dan beberapa anggota tim ke Nusakambangan hari ini untuk periksa ulang semua saksi yang hadir di pertemuan antara FB dan HA," kata Hendardi saat dikonfirmasi, Selasa (16/8/2016).

Hendardi mengatakan, anggota yang akan berangkat ke Nusakambangan antara lain pakar komunikasi Effendy Gazali, Komisioner Kompolnas Poengky Indarti, dan dirinya.

"Kami juga tanyakan soal materi pembicaraan dan juga saksi lain yang relevan," ujar Hendardi.

Mereka yang diperiksa antara lain mantan Kepala Lapas Nusakambangan Liberty Sitinjak. Selain itu, para narapidana yang ikut menyaksikan atau mendengar pertemuan antara Freddy dan Haris juga bakal dimintai keterangan.

Hendardi sebelumnya menyatakan, permintaan keterangan mantan Kalapas Nusakambangan hingga terpidana yang menghuni sel Nusakambangan diperlukan untuk mendukung keterangan Haris.

Dalam penuturannya, Haris mengatakan bahwa pertemuannya dengan Freddy juga diketahui sejumlah tahanan lapas ekstra pengamanan itu.

(Baca: Usut Info Haris Azhar, Tim Investigasi TNI Dipimpin Jenderal Bintang Tiga)

 

Sebelumnya, tim independen telah menyambangi adik Freddy Budiman, Latief alias Johny Suhendar di lapas Salemba.

Latief diduga mengetahui informasi terkait apa yang diutarakan Freddy soal keterlibatan oknum polisi dalam peredaran narkoba. "Kami akan lakukan pengecekan kembali apakah ada yang terlewat dari Haris. Bisa saja ada yang dengar uang sekian miliar dikirim ke pejabat ini," kata Hendardi.

Kompas TV Polri Terus Usut Aliran Dana Freddy Budiman
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com