Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 5 Berita Kemarin yang Perlu Anda Ketahui Agar Tetap Update

Kompas.com - 14/08/2016, 06:33 WIB

Berikut adalah 5 berita kemarin yang sebaiknya Anda ketahui agar hari Minggu (14/8/2016) ini Anda tetap update.

1. Isu Kewarganegaraan Menteri ESDM

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Archandra Tahar diisukan berkewarganegaraan Amerika Serikat. Lama tinggal di AS, dikabarkan ia telah melepaskan status kewarganegaraan Indonesia.

Archandra pada Sabtu pagi terlihat hadir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. Sosok lulusan Texas A&M University ini mengaku bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Saat ditanya apakah pertemuan itu terkait isu kewarganegaraan yang menimpa dirinya beberapa hari terakhir, ia tidak menjawab.

Namun, Archandra menegaskan bahwa dirinya merupakan warga negara Indonesia. "Lihat muka saya, apa? Muka orang Padang begini, kok," ujarnya.

Berita selengkapnya bisa diikuti di sini.

2. Ahsan/Hendra Tersingkir dari Olimpiade

Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, tersingkir dari Olimpiade Rio 2016. Ahsan/Hendra angkat kaki setelah menelan kekalahan pada laga terakhir penyisihan grup D, Sabtu (13/8/2016).

CDM INDONESIA Pasangan ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, mengembalikan kok saat menghadapi pasangan India, Manu Attri/ B Sumeeth Reddy, pada babak penyisihan Grup D Olimpiade Rio 2016 di Riocentro Pavilion 4, Rio de Janeiro, Kamis (11/8/2016).
Ahsan/Hendra gagal mengatasi perlawanan wakil China, Chai Biao/Hong Wei, yang ditemui di lapangan 2 Riocentro-Pavilion 4. Mereka kalah dua gim langsung, 15-21, 17-21.

Melalui hasil ini, Indonesia kini tinggal berharap kepada lima wakil tersisa, yakni Tommy Sugiarto (tunggal putra), Linda Wenifanetri (tunggal putri), Nitya Krishinda Maheswari/Greysia Polii (ganda putri), serta Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir dan Praveen Jordan/Debby Susanto (ganda campuran).

Selengkapnya bisa dibaca di sini.

3. Adi Sasono Wafat

Mantan Menteri Koperasi dan UKM Adi Sasono meninggal dunia pada Sabtu (13/8/2016) pukul 17.20 WIB, di Rumah Sakit Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

DOK. KOMPAS Adi Sasono.
Arya Wibisono, anak pertama almarhum Adi Sasono, mengatakan bahwa ayahnya meninggal karena penyakit lever yang telah diderita sejak tahun 1999.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com