Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masih Kejar Anak Buah Santoso, Operasi Tinombala Diperpanjang

Kompas.com - 10/08/2016, 18:09 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Pol Boy Rafli Amar mengatakan, operasi pengejaran anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang pernah dipimpin Abu Wardah alias Santoso diperpanjang.

Operasi Tinombala jilid II itu berakhir pada 6 Agustus 2016 setelah mengalami masa perpanjangan pertama pada 8 Mei 2016.

"Ada penambahan lagi ya, Operasi Tinombala diperpanjang," ujar Boy di Jakarta, Rabu (10/8/2016).

Operasi Tinombala mulai aktif pada Januari 2016 setelah berganti sandi dari Camar Maleo.

Setelah dilakukan evaluasi, satuan tugas operasi ini sempat mengalami perombakan personel.

Boy mengatakan, operasi ini diperpanjang karena tersisa 16 anak buah Santoso yang masih bersembunyi di belantara Gunung Biru, Poso.

"Kalau personel keseluruhannya itu ada sekitar 3.000 di mana masing-masing daerah itu ada satuan-satuan dari brimob yang dilibatkan dalam satgas Tinombala yang ada di sana," kata Boy.

Ia mengatakan, tim operasi ingin segera menuntaskan pencarian yang sudah berjalan bertahun-tahun terhadap kelompok Santoso.

Dalam operasi Tinombala jilid kedua, tim satgas berhasil melumpuhkan Santoso dalam keadaan tewas.

Saat ini, masih ada Basri dan Ali Kalora, orang kepercayaan Santoso yang meneruskan perjuangannya.

Boy menganggap, tewasnya Santoso membuat motivasi anak buahnya kian menurun.

Hal itu yang menyebabkan satu persatu anggota kelompok Santoso menyerahkan diri kepada  anggota Operasi Tinombala.

"Bisa jadi dengan matinya Santoso juga menurunkan moril dari para anggota yang tergabung dalam kelompok Santoso, sehingga merasa kehilangan arah dan ambil langkah menyerahkan diri," ujar Boy.

Boy menganggap kondisi tersebut lumrah terjadi pada kelompok teroris yang pimpinannya sudah berhasil diringkus.

Meski kepemimpinan Santoso digantikan oleh Basri dan Ali Kalora, namun keduanya dianggap tak sekuat peran Santoso.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Soal Jatah Menteri Demokrat, AHY: Kami Pilih Tak Berikan Beban ke Pak Prabowo

Nasional
Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Prabowo: Saya Setiap Saat Siap untuk Komunikasi dengan Megawati

Nasional
Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com