Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Haris Azhar: Apa yang Saya Alami Tidak Seberapa Dibanding Petani

Kompas.com - 09/08/2016, 20:04 WIB
Lutfy Mairizal Putra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah serikat petani berkumpul menyatakan dukungan terhadap Koordinator Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Haris Azhar.

Mereka menolak upaya kriminalisasi terhadap Haris yang dilaporkan polisi, TNI dan Badan Narkotika Nasional ke Badam Reserse Kriminal dengan tuduhan pencemaran nama baik.

Sekretaris Jenderal Konsorsium Pembaruan Agraria, Iwan Nurdin memberikan caping kepada Haris sebagai dukungan simbolis dari petani. Menurut Iwan, informasi yang disampaikan Haris adalah demi kepentingan umum.

"Kami berikan caping kepada Haris karena kami akan berada di belakang dia, berikan dukungan, doa, bahkan berikan perlindungan. Kami tahu persis apa yang diungkapkan Haris itu adalah bagian dari menegakkan Kepentingan umum," kata Iwan di Kantor Konsorsium Pembaruan Agraria, Jakarta, Selasa (9/8/2016).

Dalam kesempatan itu, Haris mengucapkan apresiasi tinggi kepada para petani dan aktivis. Ia menduga kriminalisasi yang dialaminya juga dialami aktivis pembela petani.

(Baca: Serikat Petani Nyatakan Dukungan terhadap Haris Azhar)

"Saya tahu betul apa yang saya alami tidak seberapa jika dibandingkan dengan penderitaan petani di berbagai tempat atau dengan masyarakat adat diberbagai tempat. Petani bukan hanya ditangkap tapi juga ada yang dibunuh, rumahnya dibakanr, diusir dari tanahnya," ucap Haris.

Haris menuturkan ia merasa malu telah menerima dukungan dari kelompok masyarakat yang jauh menderita darinya. Namun, ia merasa bahagia, karena dukungan tersebut menandakan masyarakat berdaulat.

Haris meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk menata sistem hukum yang masih memungkinkan masyarakat menerima kriminalisasi, terutama tethadap petani dan masyarakat adat.

Pertemuan tersebut dihadiri beberapa serikat petani yang menyatakan dukungannya kepada Haris. Diantaranya, Serikat Tani Indramayu, Serikat Petani Majalengka, Serikat Petani Karawang, Aliansi Petani Indonesia dan Konsorsium Pembaruan Agraria.

Kompas TV Soal Pernyataan Haris Azhar, BNN: Kita Butuh Alat Bukti
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com