JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla bersyukur bahwa anggota teroris kelompok Kitabah Gonggong Rebus ditangkap.
Kalla juga mengapresiasi kinerja aparat dalam penanganan terorisme.
"Alhamdulillah, berarti aparat keamanan kita bagus," ujar Kalla usai menghadiri Muktamar Nasional Rabithah Alawiyah ke-24, di Hotel Aston, Jakarta Selatan, Sabtu (6/8/2016).
Kalla mengaku tidak heran terkait berkembangnya kelompok teroris hingga ke Batam dan merencanakan serangan ke Singapura.
Menurut dia, karakteristik teroris memang selalu mengembangkan diri di berbagai tempat. Maka dari itu, ke depan harus lebih diperkuat intelijen dan pendidikan masyarakat agar tidak mudah ikut dalam jaringan teroris.
"Teroris memang begitu, buat sel di mana-mana dan mau serang negara lain," tutur dia.
"Perkuat intelijen, perkuat pendidikan masyarakat," ucap Kalla.
Pemerintah Indonesia akan terus berkoordinasi dengan negara-negara lain di ASEAN guna menanggulangi masalah terorisme.
Kalla juga menyebut akan membawa isu pemberantasan terorisme dalam pertemuan negara di Asia Tenggara atau ASEAN yang akan berlangsung di Bali.
"Negara ASEAN ini selalu berkoordinasi. Nanti di Bali ada rapat," kata politisi senior Partai Golkar itu.
Sebelumnya, Densus 88 Antiteror menangkap sejumlah anggota kelompok teroris di Batam, Kepulauan Riau, Jumat (5/8/2016).
Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan, sebanyak enam orang dibekuk di tempat berbeda.
Adapun nama-nama yang ditangkap GRD (31) yang merupakan pimpinan kelompok, beserta lima anggotanya bernama TS (46), ES (35), T (21), HGY (20), dan MTS (19).
Sementara itu, Kabiro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Agus Rianto mengatakan, GRD yang merupakan pimpinan kelompok teroris Kitabah Gonggong Rebus (KGR) berencana meneror sejumlah pusat keramaian bersama Bahrun Naim.
(Baca: Teroris Asal Batam Berencana Teror Singapura bersama Bahrun Naim)
Bahrun merupakan warga negara Indonesia yang menjadi tokoh di Suriah setelah bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Salah satu target mereka adalah hotel Marina Bay Sands di Singapura.
"Yang bersangkutan bersama Bahrun pernah merencanakan untuk melakukan serangan teror ke negara tetangga kita, yaitu Singapura," kata Agus di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (5/8/2016).
Adapun Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, keduanya berencana menyerang Singapura dengan menggunakan roket. Namun, polisi tidak mengetahui pasti kapan rencana serangan itu disusun.
(Baca: Enam Terduga Teroris Rencanakan Serang Singapura Pakai Roket)