Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Sampaikan Rotasi Jabatan, Luhut Hanya Bisa Jawab "Siap, Laksanakan!"

Kompas.com - 28/07/2016, 06:15 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Luhut Binsar Pandjaitan menyempatkan bertemu dan berbincang dengan sejumlah wartawan usai melakukan pertemuan dengan Wiranto yang menggantikan dirinya sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan, Rabu (27/7/2016).

Dia mempersilahkan wartawan masuk ke dalam kantor Kemenko Polhukam yang akan ditinggalkannya, kemudian memilih duduk di atas karpet.

Sambil duduk bersila, Luhut bercerita awal mula dirinya mendapat kabar dari Presiden Joko Widodo terkait pergeseran posisinya menjadi Menteri Koordinator bidang Kemaritiman.

Luhut mengaku baru mendapat kabar tersebut pada Selasa (26/7/2016) sekitar pukul 21.00 WIB, saat Presiden memanggilnya ke Istana Negara.

(baca: Wiranto Jadi Menteri, "Turun Gunungnya" Sang Jenderal)

Saat di Istana, Presiden mengungkapkan, akan ada dua menteri dari Partai Hanura yang dicopot dan satu orang akan menggantikan posisinya.

Akhirnya, Presiden menyampaikan menggeser posisi Luhut sebagai Menko Kemaritiman. Posisi Menko Polhukam diisi Ketua Umum Hanura Wiranto.

"Jadi begini memang ada kontestasi politik. Pilihannya, saya menjadi Menko Maritim. Ya sudah, sebagai tentara saya hanya bisa jawab 'siap laksanakan!' Tidak ada jawaban lain. Saya siap dengan keputusan atasan saya," ujar Luhut.

Sedih

Suasana berubah menjadi sedikit haru ketika Luhut mengungkapkan rasa sedihnya harus berpisah dengan para deputi Kemenko Polhukam yang selama ini selalu mendukung kerjanya.

Beberapa kali Luhut terlihat melemparkan pandangan ke sudut ruangan dan membetulkan letak kerah bajunya. Sesekali dia berdeham sebelum mulai berbicara.

(baca: Jadi Menko Maritim, Luhut Akan Pelajari Lagi Penghentian Reklamasi Pulau G)

Luhut mengatakan, penilaian positif dari Presiden terkait kinerjanya tidak lepas dari peran para deputi dan staf ahlinya.

"Saya sedih karena berpisah dengan deputi-deputi yang bagus. Deputi saya hebat-hebat. Mereka first class dan suporter yang hebat," ungkapnya sambil tersenyum.

Luhut optimistis penggantinya, Wiranto, bisa meneruskan program Kemenko Polhukam yang sedang berjalan saat ini.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Tak Mau Buru-buru Bersikap soal Putusan MA, Demokrat: Kita Pelajari Dulu

Nasional
Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Saksi Sebut Ada Penebalan Jalan di Tol MBZ Saat Akan Uji Beban

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Terancam Penjara 6 Bulan dan Dilarang Masuk Arab Saudi 1 Dekade

Nasional
2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

2 WNI Dalang Visa Haji Palsu Akan Diproses Hukum di Arab Saudi

Nasional
Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Kolaborasi Kemenaker dan BKKBN Dorong Penyediaan Fasilitas KB di Lingkungan Kerja

Nasional
Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Gerindra Kantongi Nama untuk Pilkada Jakarta, Sudah Disepakati Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Budi Djiwandono Nyatakan Tak Maju Pilkada Jakarta, Ditugaskan Prabowo Tetap di DPR

Nasional
ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

ICW Minta Pansel Capim KPK Tak Loloskan Calon Bawa Agenda Parpol

Nasional
Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Soroti Kekurangan Kamar di RS Lubuklinggau, Jokowi Telepon Menteri PUPR Segera Turunkan Tim

Nasional
Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Unsur Pemerintah Dominasi Pansel Capim KPK, ICW: Timbul Dugaan Cawe-Cawe

Nasional
Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Jokowi Beri Sinyal Lanjutkan Bantuan Pangan, Diumumkan Bulan Juni

Nasional
Hati-hati, 'Drone' Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Hati-hati, "Drone" Bisa Dipakai untuk Intai Polisi hingga Jatuhkan Peledak

Nasional
KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

KPK Harap Pansel Capim Aktif Serap Masukan Masyarakat

Nasional
KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

KY Diminta Turun Tangan Usai MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah

Nasional
2 Koordinator Jemaah Pemegang Visa Non-haji Ditahan, Terancam Denda 50.000 Riyal

2 Koordinator Jemaah Pemegang Visa Non-haji Ditahan, Terancam Denda 50.000 Riyal

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com