Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baleg Segera Pleno Putuskan RUU Pertembakauan

Kompas.com - 25/07/2016, 20:18 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rancangan Undang-Undang Pertembakauan akan diputuskan pada rapat pleno Badan Legislatif (Baleg) DPR sebagai inisiatif.

Jika disetujui, RUU tersebut dibawa ke rapat paripurna dan dimasukan ke dalam program legislatif nasional (prolegnas) prioritas tahun 2016. Setelah diputuskan di rapat pleno, inisiator akan bersurat pada Pimpinan DPR untuk membawa RUU tersebut ke tingkat paripurna.

Ketua Panitia Kerja RUU Pertembakauan, Firman Soebagyo berharap, RUU tersebut dapat dibawa ke rapat paripurna sesuai rencana.

(Baca: RUU Pertembakauan Dibawa ke Paripurna Pekan Depan)

"Insya Allah (di pleno Baleg lancar). Karena kami sudah turun ke lapangan. Semua pihak sudah kami akomodasi. Kesehatan kami perhatikan," tutur Firman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (25/7/2016).

Ia pun berharap pembahasan pada rapat pleno Baleg nanti berjalan lancar. Pandangan fraksi di Baleg pun disebutnya sudah mengerucut.

Firman menambahkan, pihak Panja RUU Pertembakauan telah mendengar masukan semua pihak dan berbincang langsung dengan petani tembakau.

"Dulu kan petani tidak terlalu dilibatkan. Dari keinginan pelaku-pelaku usaha saja," ucap politisi Partai Golkar itu.

Firman pun bercerita mengenai posisi Indonesia yang kini sudah tergeser Kuba dalam hal ekspor tembakau ke Eropa.

Kuba, kata Firman, saat ini menjadi satu-satunya pemasok tembakau untuk bahan baku cerutu di Eropa. Padahal, dulu Indonesia sempat mendominasi ekspor tembakau di Jerman.

(Baca: RUU Tembakau Akan Segera Disahkan, Ini Pasal-pasal Kontroversialnya...)

"Kita punya kantor gede di Jerman. Sekarang bubar karena tembakau dari Sumatera sudah tidak ada lagi," ujarnya.

Adapun terkait masih adanya beberapa pihak dan LSM yang secara keras menolak RUU Pertembakauan, Firman mengatakan banyak dari mereka yang tidak mengikuti proses pembahasannya.

"Banyak teman-teman tidak mengikuti proses. Tapi kemudian mengomentari pasal-pasal yang sudah usang. Misal larangan mengenai penggunaan untuk larangan di wilayah bebas asap rokok, kita atur juga. Kemudian terkait iklan, memobilisasi anak di bawah umur, Itu kita larang juga," tutup Firman.

Kompas TV Yuk Jadi Keren Tanpa Rokok (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com