Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Sempat Baca Berita Kemarin? Inilah 5 Berita yang Perlu Anda Ketahui

Kompas.com - 24/07/2016, 07:22 WIB

Jangan khawatir jika Anda tak sempat membaca perkembangan berita kemarin. Kompas.com merangkum 5 berita yang perlu Anda tahu. Berikut rangkuman 5 berita kemarin yang perlu Anda ketahui.

1. Seorang Perempuan yang Diduga Istri Santoso Menyerahkan Diri

DOK. PENGKOSTRAD Umi Delima, istri kedua pemimpin kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur, Santoso alias Abu Wardah, saat ditangkap di wilayah pegunungan Tambarana, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah.
Kepala Pusat Penerangan TNI Brigjen Tatang Sulaeman membenarkan adanya informasi bahwa salah satu istri Santoso, Dalima, menyerahkan diri ke Satgas Tinombala saat melakukan pengejaran 19 anggota Santoso yang masih tersisa.

Tatang mengatakan, pada Sabtu (23/7/2016) pukul 07.00 Wita, Tim Alfa 17 Yonif 303 Kostrad menangkap seorang perempuan atas nama Dalima alias Umi Dalimah ditemukan di sebuah gubuk di Poso saat melakukan patroli.

Simak beritanya di sini. Ikuti pula perkembangan Topik Pilihan “Kelompok Santoso Diburu”.

2. Mutasi Jabatan, Krishna Murti Jabat Wakapolda Lampung

Kompas.com/David Oliver Purba Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti
Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Krishna Murti dipromosikan sebagai Wakil Kepala Polda Lampung.

Pengangkatan tersebut dituangkan dalam Telegram Rahasia (TR) Kapolri bernomor ST/1738/VII/2016 tertanggal 22 Juli 2016. Adapun posisi yang ditinggalkan Khrisna akan diisi oleh Kapolres Jakarta Barat, Kombes Rudy Heriyanto Adi Nugroho.

Baca berita selengkapnya di sini. Anda juga bisa mengikuti seluruh pemberitaan terkait Khrisna Murti di sini.

3. Bom Bunuh Diri di Kabul Saat Unjuk Rasa Damai

WAKIL KOHSAR / AFP Para sukarelawan memindahkan jasad korban ledakan bom yang menghantam sekelompok warga etnis Hazara yang sedang melakukan unjuk rasa di Kabul, Sabtu (23/7/2016), menewaskan 80 orang dan melukai ratusan lainnya.
Sedikitnya 80 orang tewas dan 231 orang lainnya mengalami cedera akibat ledakan yang terjadi saat aksi unjuk rasa di ibu kota Afghanistan, Kabul, Sabtu (23/7/2016) siang waktu setempat.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan Umum Afghanistan Ismahil Qawossi kepada Xinhua mengatakan, jumlah korban tewas maupun cedera mungkin saja bertambah karena korban jiwa dibawa ke beberapa rumah sakit di seluruh kota tersebut.

Baca beritanya di sini.

Dalam serangan tersebut, ISIS mengaku bertanggung jawab.


4. Rio Alami Kecelakaan dan Rosberg Raih "Pole Position" di GP Hongaria

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin Presidential Club Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

PDI-P Mundur Jadi Pihak Terkait Perkara Pileg yang Diajukan PPP di Sumatera Barat

Nasional
Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Distribusikan Bantuan Korban Longsor di Luwu Sulsel, TNI AU Kerahkan Helikopter Caracal dan Kopasgat

Nasional
Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Hakim MK Cecar Bawaslu Terkait Kemiripan Tanda Tangan Pemilih

Nasional
Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com