Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Apa Pangkat Tertinggi AL, Agus Supriatna Jawab "Marsekal"

Kompas.com - 23/07/2016, 20:06 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Dipercaya menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Udara tidak pernah ada dalam benak Marsekal TNI Agus Supriatna sepanjang hidupnya. Dia hanya berprinsip, hidup itu mengalir saja.

Namun, ada satu momen dalam hidup Agus yang menjadi misteri hingga saat ini terkait kariernya tersebut, yakni momen 'kepeleset lidah' ketika Agus menjalani sidang penentuan akhir masuk matra TNI pascamenjadi Taruna Akabri pada tahun 1979 silam.

Momen itu terekam dalam buku biografi Agus berjudul "Dingo" Menembus Batas Limit Angkasa resmi yang diluncurkan secara resmi pada Sabtu (23/7/2016) di Wisma Angkasa, Jalan Wijaya 13, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dikisahkan kembali oleh sang penulis buku, Bambang Setiawan, dalam acara peluncuran buku itu, cerita awalnya, Agus dan teman-teman usai menjalani pendidikan bersama tahun 1979 di Magelang.

Angkatan itu kemudian dijuruskan ke pilihan tiga matra, Akabri darat, laut atau udara. Saat itu, Agus ingin sekali menjadi tentara Angkatan Laut. Mungkin pengalaman naik kapal dari Jakarta-Ambon bersama ayahnya yang juga tentara yang membuat keinginan itu membuncah.

Mimpi tersebut buyar seketika saat sidang Pantukhir. Kepala Staf Komando Daerah Militer (Kasdam) bertanya kepada Agus,

"Mau jadi apa kamu?" "Pak Agus dengan lantang menjawab, siap angkatan laut," cerita Bambang yang bekerja di Litbang Kompas.

Kasdam yang juga rekan ayah Agus terkejut. Ia berpikir, Agus akan mengikuti jejak sang ayah masuk TNI Angkatan Darat.

"Lalu Kasdam bertanya lagi, kalau Angkatan Laut, pangkat tertingginya apa. Beliau (Agus) saat itu kembali menjawab dengan lantang, Marsekal!" cerita Bambang.

Sontak, semua panitia sidang tertawa. Sebab, pangkat Marsekal merupakan pangkat tertinggi di matra Angkatan Udara. Sementara pangkat tertinggi di matra Angkatan Laut adalah Laksamana.

Singkat kata, Agus salah menjawab. Pada saat pengumuman, lanjut Bambang, rupanya Agus tidak dimasukkan ke Akabri Laut. Salah satu tentara yang memberikan pengumuman kala itu berteriak, "Agus Supriatna, Akabri Udara".

Bambang mengatakan, takdir memang demikian adanya. Pada 2 Januari 2015, Agus betul-betul dilantik oleh Presiden Joko Widodo menjadi KSAU dengan pangkat Marsekal TNI, pangkat yang pernah menjadi kesalahan di masa lalunya.

"Ini tidak bisa juga dibilang hanya takdir. Saya yakin, ada unsur intuisi yang tajam dipadukan dengan takdir ilahi. Sehingga apa yang Agus katakan dahulu, meski salah, bisa-bisa muaranya ke arah sana, ternyata benar," ujar Bambang.

Agus yang selama Bambang bercerita tentang misteri kisah hidupnya, senyum-senyum saja sembari sesekali mengangguk-anggukan kepala. Ia mengaku, memang sama sekali tak pernah terbesit di pikirannya akan menjadi seperti saat ini.

"Manusia itu sudah ada jalannya masing-masing. Tinggal manusia menjalankan saja. Kalau menjalankannya begini, akan ke arah sini, kalau menjalankannya bagaimana, akan ke arah sana," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com