Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Targetkan 10 Juta Turis China ke Indonesia, Ini Alasannya

Kompas.com - 20/07/2016, 13:49 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Indonesia memprediksi bahwa pemasukan terbesar devisa negara akan berasal dari sektor pariwisata pada 2019.

Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bahwa pemerintah telah menargetkan 10 juta turis China datang ke Indonesia hingga 2019.

"Presiden Joko Widodo sendiri sudah mengundang para turis China untuk datang ke Indonesia," ujar Luhut saat melakukan pertemuan dengan wartawan di ruang Nakula, Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Rabu (20/7/2016).

Pemerintah beralasan, turis asal China termasuk ke dalam golongan wisatawan yang sering melakukan perjalanan. Mereka pun tidak segan untuk mengeluarkan biaya yang sangat besar.

Menurut Luhut, saat ini beberapa negara seperti Jepang, Taiwan, Korea Selatan, bahkan negara di Eropa telah menargetkan turis China sebagai wisatawan andalan.

Negara-negara tersebut menyiapkan infrastruktur hingga panduan wisata dengan menggunakan bahasa China.

"Turis yang paling sering berwisata, ramah dan generous itu turis China. Di Jepang sekarang menggunakan panduan berbahasa China di tiap destinasi wisatanya," kata Luhut.

Berdasarkan data Kemenko Polhukam dari UNWTO dan Travel Guide China, penduduk China melakukan 127,9 juta kali perjalanan internasional pada 2015.

Rata-rata pengeluaran dari perjalanan tersebut mencapai 2,285 dollar AS per trip atau setara dengan Rp 292 miliar.

Jumlah tersebut sangat besar jika dibandingkan negara lain seperti Amerika Serikat (1.536 dollar AS), Inggris (976 dollar AS), Rusia (948 dollar AS), Kanada (919 dollar AS), Korea Selatan (1.295 dollar AS), dan Italia (887 dollar AS).

Sementara itu, menurut Luhut, Pemerintah sedang mengupayakan pembangunan infrastruktur di beberapa daerah wisata andalan Indonesia, seperti Raja Ampat dan Danau Toba.

Kompas TV Pantai Kuta Selalu Menarik Minat Wisatawan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com