Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinergitas Polri-Muhammadiyah di Era Tito Karnavian

Kompas.com - 19/07/2016, 08:36 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sinergitas antara Kepolisian RI dan elemen masyarakat menjadi satu hal yang tidak bisa dihindarkan jika cita-cita Kapolri baru Jenderal (Pol) Tito Karnavian mereformasi Polri benar-benar ingin diwujudkan.

Tito mengatakan saat ini dirinya memiliki tanggung jawab dalam menuntaskan tiga masalah besar di tubuh Polri. Menurutnya, ada serangkaian persoalan yang membuat tingkat kepercayaan masyarakat kepada polisi semakin menurun.

Tito mengakui masih adanya perilaku koruptif, kekerasan eksesif dan sikap arogan anggota polisi yang harus segera dia benahi.

"Memang masih ada problema di tubuh Polri yaitu perilaku korup, kekerasan eksesif dan sikap arogan yang menjadi perhatian saya sebagai Kapolri. Itu tugas saya agar publik kembali percaya," ujar Tito saat menghadiri acara silaturahim Idul Fitri 1437 H bersama Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Aula KH. Ahmad Dahlan, Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat, Senin (18/7/2016).

(Baca: Kapolri: Jika Kemiskinan Hilang, Saya Berhenti Jadi Polisi dan Masuk Muhammadiyah)

Tito pun berharap usahanya untuk mereformasi Polri mendapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat. Apalagi dari organisasi massa Islam besar seperti Muhammadiyah. 

Oleh sebab itu, dia mengajak Muhammadiyah untuk menjadi mitra strategis Polri sebagai bagian dari usaha pengawasan masyarakat terhadap kinerja Polri.

"Saya harapkan dukungan bapak ibu sekalian. Kalau tidak ada dukungan masyarakat maka akan percuma," ungkap Tito.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir berharap Polri di bawah kepemimpinan Tito bisa lebih terbuka terhadap kritik yang diberikan oleh masyarakat. Terutama dalam hal penanganan kasus terorisme.

(Baca: Jenderal Tito Diharapkan Lebih Terbuka Menerima Kritik)

Haedar menjelaskan, kritik Muhammadiyah selama ini atas praktik kekerasan yang dilakukan Detasemen Khusus 88 Antitero Polri saat menangani terorisme harus dilihat sebagai bentuk partisipasi masyarakat dalam mereformasi institusi kepolisian.

Dia pun meminta pihak kepolisian tidak memandang kritik keras dari Muhammadiyah sebagai bentuk dukungan terhadap kelompok-kelompok ekstremis. Muhammadiyah, kata Haedar, siap untuk menjalin komunikasi yang lebih intensif dengan Polri dalam mencegah maraknya aksi terorisme dan radikalisme.

"Kritik Muhammadiyah selama ini merupakan wujud dari dakwah dan bentuk partisipasi kami untuk meluruskan kiblat bangsa. Selain itu kami siap menjalin kerjasama kajian terorisme secara komprehensif," ujar Haedar.

Selain itu, Haedar mengatakan bahwa seluruh warga Muhammadiyah berharap Tito mampu mereformasi Polri agar menjadi lebih profesional.

Menurut Haedar profesionalitas Polri penting untuk ditingkatkan agar setiap anggota kepolisian bisa menjadi pilar penting dalam menciptakan kehidupan masyarakat yang aman dan damai.

"Harapan Muhammadiyah sangat tinggi kepada pak Tito dalam mereformasi Polri agar profesional. Sebagai pilar penting dalam melindungi rakyat agar hidup aman damai. Percayalah, Muhammadiyah akan bersama pak Tito," ungkapnya.

Ditemui terpisah Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Anzhar Simanjuntak mengapresiasi niat baik Tito Karnavian melibatkan organisasi Muhammadiyah dalam untuk mereformai Polri.

Halaman:


Terkini Lainnya

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Amnesty Internasional: 26 Tahun Reformasi Malah Putar Balik

Nasional
Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Dilangsungkan di Bali, World Water Forum Ke-10 Dipuji Jadi Penyelenggaraan Terbaik Sepanjang Masa

Nasional
Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Kritik RUU Penyiaran, Usman Hamid: Negara Harusnya Jamin Pers yang Independen

Nasional
Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Ahli Sebut Struktur Tol MBZ Sulit Diperkuat karena Material Beton Diganti Baja

Nasional
DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

DKPP Panggil Desta soal Ketua KPU Diduga Rayu PPLN

Nasional
Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Anggap Publikasikan Nama Calon Menteri Tidak Tepat, PAN: Tunggu Prabowo Minta Dulu

Nasional
DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

DKPP Gelar Sidang Perdana Ketua KPU Diduga Rayu PPLN Rabu Besok

Nasional
4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

4 Wilayah di Bali Jadi Kabupaten Lengkap, Menteri ATR/BPN AHY: Semoga dapat Perkuat Semangat Investasi

Nasional
Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Kemenkes Ungkap Belum Semua Rumah Sakit Siap Terapkan KRIS

Nasional
Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Ahli Sebut Tol MBZ Masih Sesuai Standar, tapi Bikin Pengendara Tak Nyaman

Nasional
Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Ahli Yakin Tol MBZ Tak Akan Roboh Meski Kualitas Materialnya Dikurangi

Nasional
Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Tol MBZ Diyakini Aman Dilintasi Meski Spek Material Dipangkas

Nasional
Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com