Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosialisasikan UU Tax Amnesty, Jokowi Akan Keliling Kota-kota Besar

Kompas.com - 15/07/2016, 13:49 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo memimpin langsung sosialisasi Undang-Undang Pengampunan Pajak atau Tax Amnesty.

Presiden akan melakukan sosialisasi ke kota-kota besar.

"Sosialisasi di beberapa tempat dipimpin secara langsung oleh Presiden," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung, di Kantornya, Jumat (15/7/2016).

Presiden sudah memulai sosialisasi di Jakarta pada 1 Juli 2016 lalu.

Sosialisasi pertama itu dilakukan di Kantor Diektorat Jenderal Pajak.

Pada sore ini, ia akan bertolak ke Surabaya, Jawa Timur, untuk mensosialisasikan UU itu di Convention Hall Grand City Surabaya Convex.

Pada pekan depan, giliran pengusaha Medan, Sumatera Utara, yang akan disambangi Presiden.

Pramono memastikan, tidak hanya tiga kota itu, Jokowi juga akan mengunjungi kota-kota besar lainnya yang sektor usahanya berkembang pesat.

Melalui cara ini, lanjut Pramono, Presiden ingin menunjukkan keseriusan pemerintah dalam pelaksanaan UU Tax Amnesty.

Presiden ingin UU tersebut berjalan efektif dan berimbas positif pada pemasukan negara.

"Supaya dunia usaha tidak ragu lagi. Tax Amnesty ini kami lakukan dengan sungguh-sungguh dengan harapan siapapun yang mempunyai uang di luar negeri, bisa kembali dan yang di dalam bisa dideklarasikan, tax-nya bisa meningkat," ujar Pramono.

"Tentunya ini sangat baik dalam kehidupan berbangsa, bernegara dan pemerintah siapapun juga akan mendapatkan manfaat ini," lanjut dia.

Sebelumnya, Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, pemerintah telah memproyeksikan pemasukan sebesar Rp 80 - Rp 100 triliun untuk Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) apabila program tax amnesty sudah berjalan.

Dia mengatakan, tahun ini, 80 persen APBN berasal dari penerimaan pajak, yakni sebesar Rp 1.300 triliun.

Sementara, dengan adanya UU Pengampunan Pajak, pemerintah menargetkan penerimaan pajak meningkat menjadi Rp 2.000 triliun pada tahun depan.

Sebab, jumlah pembayar pajak akan terus bertambah.

"Tahun depan kami berharap pajak mengalami peningkatan Rp 400 sampai Rp 500 triliun. Jadi penerimaan pajak bertambah menjadi Rp. 2000 triliun. Penbangunan akan lebih bagus," ujar Luhut.

Kompas TV "Tax Amnesty" Sangat Dahsyat?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Pakar Pertanyakan KPK yang Belum Tahan Bupati Mimika Meski Kasasi Sudah Diputus

Nasional
5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com